Slawi  

Mengembalikan Jepangnya Indonesia 

Saat itu juga diresmikan LIK Takaru yang sekilas mirip dengan perusahaan Jepang. Padahal LIK Takaru atau Lingkungan Indistri Kecil Talang Cempaka Baru adalah sentra industri logam Tegal yang sudah ada sejak Indonesia belum Merdeka. LIK Takaru berada di Jalan Raya Pantura, Dampyak, Kekcamatan Kramat, Kabupaten Tegal.

Selama puluhan tahun, industri kecil menengah (IKM) logam di Tegal dapat berkembang dengan baik. Namun ketika pandemi Covid-19 melanda, IKM logam turut terdampak.

Hal ini diakui Ketua Perkumpulan Industri Elektronik , Logam, Otomotif Tega (Piellot) Akhmad Fadli Rizal. Saat pandemi Covid-19, beberapa pesanan dari perusahaan yang menjadi rekanan tertunda. Karena saat itu masyarakat lebih fokus pada kesehatan.

“Saat itu pesanan turun 70 persen dari biasanya. Sangat berdampak sekali pada usaha,”tutur Rizal.

Pada saat Covid-19 melanda sekitar tahun 2019, PT Sinergi Mandiri Teknikatama miliknya yang berada di LIK Takaru baru merintis usaha. Salah satu produknya adalah komponen alat berat untuk pertambangan.

BACA JUGA :  Jangkauan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Diperluas

Menurut Rizal, saat itu dia mendapat banyak pesanan. Pekerjaan dimaksimalkan sampai akhir tahun 2019 untuk memenuhi pesanan di tahun 2020. Ternyata apa yang diharapkan tak menjadi kenyataan. Produk tidak dapat dikirim, karena perusahaan tidak dapat melakukan perakitan, karena ada beberapa komponen dari Tiongkok yang tidak bisa dikirim saat itu. Kerugian yang dialami saat itu mencapai Rp80 juta. Nilai yang sangat berarti di masa itu. Selain usaha baru merintis, dia juga memiliki tanggungan membayar kredit bank.

“Saat Covid-19 keuangan sempat minus. Setelah 2021 akhir, 2022 awal , usaha mulai bangkit dengan bantuan invoice financing yang difasilitasi oleh PT Astra, saya sangat terbantu sekali,”sebutnya.

error: