Slawi  

Mengembalikan Jepangnya Indonesia 

Di saat pandemi, IKM logam oleh Dinas Perindustrian, Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Disperintrasnaker) Kabupaten Tegal diarahkan ke after market, yang produknya masuk ke PT Astra Otoparts (AOP). Saat itu, penjualan komponen otomotif justru mengalami peningkatan. Di saat pandemi,orang lebih banyak tinggal di rumah. Untuk mengisi kegiatan, banyak orang melakukan perawatan kendaraan.

Rizal menuturkan, dengan berkembangnya usaha, dia sudah tiga kali berpindah tempat di LIK. Dari ukuran 300 meter persegi, sejak 2025 dia mulai menempati gedung yang lebih besar berukuran 1.500 meter persegi.

Jika sebelumnya dia mendapat pesanan membuat komponen kecil (small components). Saat ini dia ditantang untuk membuat medium components berupa bak dump truck untuk pertambangan dengan mitra PT UTPE.

Dari kacamata akademisi, IKM logam di Tegal sudah mulai bangkit pasca pandemi Covid-19. Banyak pengusaha yang mulai mendapat pesanan atau pekerjaan. Kendati demikian, menurut Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti (UPS) Tegal Dr Dewi Indriasih MM,AK.CA , untuk mengembalikan kejayaan Tegal Jepangnya Indonesia, perlu adanya dukungan pemerintah melalui regulasi yang dibuat.

BACA JUGA :  RSI PKU Muhammadiyah Tegal Gelar Layanan KB dan Papsmear Gratis

Pameran-pameran produk lokal yang diselenggarakan pemerintah pusat , sudah seharusnya didukung oleh pemerintah daerah. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan produk IKM logam.

“Sudah seharusnya pemerintah setempat mendukung dan membuat regulasi.Jika hendak menghidupkan produk lokal, batasi mendatangkan barang impor,”sebutnya.

Menurut Dewi, dukungan pemerintah seperti mewajibkan memakai produk lokal juga sangat mendukung IKM logam. Pemerintah juga diharapkan dapat menumbuhkan pengusaha yang memiliki ide-ide baru untuk mengembangkan IKM logam.

error: