Selain itu, pemerintah juga diharapkan menjadi penghubung antara pengusaha dan perusahaan , memberikan pelatihan yang berkelanjutan, bukan sekedar sosialisasi di dalam hotel tanpa hasil yang nyata. Menurut Dewi, pengusaha juga perlu melakukan studi banding agar tidak mudah berpuas diri dengan hasil yang dicapai.
Sumber Daya Manusia (SDM) IKM logam di Tegal diakui Dewi memiliki kemampuan luar biasa, dapat diandalkan dan bisa diarahkan. Tinggal bagaimana mereka memanfaatkan peluang sebaik mungkin.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Tegal Mochamad Amin menuturkan, geliat IKM logam terasa pada tahun 1980-an. Salah satu produk yang dikenal dan banyak dipesan adalah pompa air dragon. Salah satu pengusaha yang mendapat banyak pesanan adalah Ali Kasmuri, orang tuanya.
“Saat itu bapak saya memenangkan tender pengadaan sumur pompa untuk proyek pengadaan air bersih se-Jateng,”sebutnya.
Amin menuturkan, sebagai Jepangnya Indonesia, nama produk buatan IKM logam kala itu dibuat seperti nama Jepang. Misalnya, pompa air dragon produksi Ali Kasmuri dinamai Usaiki atau usaha saiki. Ada juga hand tractor buatan pengusaha dari Lemah Duwur, Suhama yang diberi nama Musuhama, produk hand sprayer bermerek buatan H Mu’min dan Taufik yang diberi nama Mutof.
Sentra logam terus berkembang ditandai dengan munculnya usaha pembuatan komponen sepeda motor, mobil dan alat berat.
Menurut Amin, bicara Jepangnya Indonesia, pelaksanaan jauh sekali dengan kondisi Jepang, Di Jepang, pemerintah sangat perhatian dengan industri logam.
Saat ini, IKM logam mempunyai tantangan berat. Selain berhadapan dengan pengusaha-pengusaha besar baik harga maupun kualitas. Selain itu, masih harus bersaing dengan Tiongkok.


