Penelitian meliputi pengukuran tubuh dan pengambilan sampel darah untuk analisis laboratorium. Tujuannya untuk menentukan asal genetik Domba Sakub, apakah berasal dari Eropa atau Australia.
Dari hasil sementara, sekitar 95 persen gen Domba Sakub menunjukkan keterkaitan dengan domba asal Eropa yang telah lama dinaturalisasi di Sakub.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para peneliti, terutama dari BRIN, yang telah melakukan penelitian mendalam terhadap Domba Sakub ini,” kata Ismu.
Selain sisi ilmiah, nilai ekonomi Domba Sakub juga menggiurkan. Domba sehat dan bertanduk besar bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah per ekor.
Untuk domba juara kontes, harganya bahkan bisa menembus ratusan juta rupiah karena prestise dan simbol kebanggaan pemiliknya. Permintaan Domba Sakub tidak hanya datang dari Brebes, tapi juga dari Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Jabodetabek.
Selain untuk kontes, Domba Sakub juga berpotensi sebagai penghasil daging unggulan, karena ukuran tubuhnya besar dan bobot karkas tinggi. Tidak heran, hewan ini menjadi aset budaya dan ekonomi yang menghidupi banyak kalangan, mulai dari peternak kecil hingga pelaku industri wisata.
“Kami berharap keberadaan Domba Sakub bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan membawa nama Brebes dikenal luas,” ujar Ismu.(**)


