Menghidupkan Ekonomi Purbalingga Melalui Penyelenggaraan Event dan Penguatan Potensi Lokal

Rudi Yahya, Pemerhati Kebijakan Publik Purbalingga, Jawa Tengah

smpantura – Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki struktur ekonomi yang beragam. Daerah ini dikenal dengan industri rambut palsu dan bulu mata yang menembus pasar ekspor, di samping potensi pertanian, wisata alam, dan budaya yang melimpah. Namun demikian, potensi tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Dalam konteks pembangunan ekonomi daerah, salah satu strategi yang terbukti efektif di berbagai wilayah adalah penyelenggaraan event ekonomi dan budaya seperti pameran produk, expo otomotif, maupun festival musik. Kegiatan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai media penggerak ekonomi lokal, pembuka lapangan kerja, dan sarana promosi potensi daerah.

Kondisi Ekonomi Purbalingga: Gambaran Faktual
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga, tahun 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 4,96 persen, menunjukkan masih adanya tantangan dalam penyediaan lapangan kerja yang produktif. Sementara itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2023 tercatat sebesar Rp 31,22 triliun, tumbuh sekitar 2,36 persen dibanding tahun sebelumnya.

BACA JUGA :  Fenomena Tren Makanan Viral di Medsos, Dapat Menarik Minat Masak Masyarakat

Angka tersebut menandakan adanya potensi pertumbuhan yang perlu diperkuat melalui inovasi di sektor ekonomi kreatif, pariwisata, dan industri berbasis komunitas.

Event Sebagai Instrumen Penggerak Ekonomi Lokal
Secara teoritis, kegiatan ekonomi kreatif dan event publik memiliki multiplier effect yang signifikan terhadap ekonomi daerah.

Pertama, kegiatan semacam itu meningkatkan sirkulasi ekonomi masyarakat karena memunculkan permintaan terhadap jasa transportasi, akomodasi, konsumsi, dan produk UMKM.

error: