SLAWI, smpantura – Liburan sekolah masih panjang, tak ada salahnya agendakan untuk nostalgia dengan makanan tradisional di Pasar Slumpring, Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Pasar di bawah kebun bambu itu, menjajakan makanan tradisional yang saat ini jarang dijual di pasaran.
Kebun bambu yang biasanya tidak terurus, disulap menjadi wisata yang menarik dan menakjubkan. Pasar Slumpring ini hanya buka setiap hari Minggu. Dalam suasana rindang pepohonan bambu, wisatawan bisa menikmati beragam makanan tradisional yang nikmat dan lezat.
Di Pasar Slumpring dijual makanan tradisional yang jumlahnya 60 item, diantaranya gaplek, cetot, mata sapi, cetil, gethuk bodin, keranjang, jintul, awul-awul, rujak teplak, rujak sayur, rujak buah, surabi, nasi ponggol, tahu aci, dan makanan lainnya.
Uniknya, di pasar ini uang tidak laku. Pengunjung membayar makanan dengan penggunaan koin yang terbuat dari bambu. Tapi, tetap untuk menukar koin bambu harus menggunakan uang. Setiap koin dihargai Rp 2.500. Tiap makanan yang dijual, ditukar dengan 1-7 koin tergantung menunya. Seperti gethuk bodin, keranjang, dan jintul dibeli dengan 2 koin.
Pengelola Pasar Slumpring, Abdul Khayi mengatakan, Pasar Slumpring dikelola oleh BUMDes Cempaka. Untuk masuk ke Pasar Slumpring, pengunjung tidak dikenakan biaya. Namun, untuk kawasan wisata Desa Cempaka, pengunjung dikenakan tarif Rp 5 ribu perorang.
“Di dekat Pasar Slumpring juga ada wisata air, yakni Tuk Mudal. Disewakan juga perahu mainan untuk mengelilingi Tuk Mudal ini,” katanya.
Setiap pekan, kata dia, di pasar ini selalu menampilkan live music dengan berbagai genre seperti dangdut, pop, hingga tembang kenangan. “Yang tampil di sini ya anak-anak sini. Atau desa tetangga yang punya bakat. Jadi ini juga sarana mengekspresikan bakat,” jelas Mantan Kepala Desa Cempaka itu.
Menurut dia, pasar ini muncul seiring dengan pencanangan Cempaka sebagai desa wisata pada beberapa tahun lalu. Pasar Slumpring sudah menjadi sasaran wisata warga sekitar.
Untuk bisa ke tempat wisata ini, pengunjung bisa menempuh jarak sekitar 32 kilometer dengan kendaraan pribadi dari pusat kota Slawi. Jangan khawatir dengan akses jalan, karena hampir tidak akan menemukan jalan aspal rusak parah. Kalau bingung, silakan buka link ini untuk cek lokasi.
Selain Pasar Slumpring dan Tuk Mudal, ada juga Bukit Bulak Cempaka (BBC). Di sana pengunjung dapat menikmati pemandangan alam Kabupaten Tegal dari ketinggian 700 Mdpl. (T05_Red)