Batang  

Mentan Launching Batang Pusat Nursery Perkebunan Kelapa

PEMBIBITAN KELAPA : Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Mentan Syahrul Yasin Limpung, Komite I DPD RI Denty Eka Widi Pratiwi, Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah, dan Dandim 0736 Letkol inf Ahamd Alam Budiman, Wakapolres Kompol Gali Atmajaya (latar belakang) melakukan penanaman bibit kelapa genjah di Pusat Nursery Perkebunan Kelapa Kementan di Desa Wonokerso, Kecamatan Kandeman, Batang Jumat sore.

Upaya Kementan Kembalikan Citra “Negeri Nyiur Melambai” 

BATANG, smpantura – Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI, saat ini menggencarkan program penanaman 20 juta pohon kelapa, di seluruh wilayah Indonesia, itu sesuai arahan Peresiden mengembalikan citra Indonesia sebagai negeri Nyiur Melambai.

Menindaklanjuti itu, Kementan menetapkan, Kabupaten Batang sebagai Pusat Nursery Perkebunan Kelapa, memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa dan Sumatera.

“Menindaklanjuti arahan Presiden, terkait Program Nyiur Melambai, yang ditarget menyediakan lima juta, tapi Kementan berusaha produksi sampai 20 Juta untuk disebar.Pusat Nursery Kelapa di Batang dilengkapi dengan fasilitas sarana prasarana yang memadai terus dintensifkan,” ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, usai melanching Pusat Nursery Perkebunan Kelapa Kementan, di Desa Wonokerso, Kecamatan Kandeman, Batang Jumat sore .

Sebelumnya Mentan bersama Anggota DPD RI asal Jateng Denty Eka Widi Pratiwi, Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah, bersama Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Dandim 0736 Letkol inf Ahamd Alam Budiman, Wakapolres Kompol Gali Atmajaya, Wakil ketua DPRD Nur Untung Slamet melaksanakan penanaman bibit pohon kelapa genjah, di area Pantai Sigandu.

Dia menegaskan kelapa memiliki nilai ekonominya yang tinggi. Satu pohon bisa menghasilkan 182 butir kelapa dalam setahun, yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat maupun membantu perekonomian warga setempat.

“Secara fisik ukuran pohon kelapa genjah yang ditanam di Batang tingginya hanya 2,5 meter dan umur tiga tahun sudah berbuah. Masyarakat pun dapat berpartisipasi menyukseskan program ini, pohon kelapa itu serba guna tidak hanya buahnya saja yang bisa dimanfatakan tapi mulai dari daun, batang, akar, serabut, maupun tempurung berguna itu bisa untuk bayar sekolah anak, listrik, maupun pulsa,”ujar mantan Gubernur Sulsel itu.

BACA JUGA :  Satreskrim Polres Tangkap Jaringan Curanmor

Syahrul menjelaskan Pemerintah hadir membangun pusat nursery perkebunan di tempat yang belum ada nursery milik swasta. Nursery yang dibangun tidak akan menjadi kompetitor bagi nursery swasta, kedepannya menjadi mitra bersinergi sehingga pengelolaan nursery tidak hanya dibiayai APBN tapi juga investor.

“Pengelolaan pusat nursery perkebunan dilakukan kolaborasi intensif seluruh stakeholder baik pemerintah daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), produsen mitra maupun Perbankan.Sehingga keberadaan nursery tidak tergantung pembiayaan APBN.”

Anggota DPD RI Denty Eka Widi Pratiwi mengapresiasi Kementan yang membangun nursery perkebunan kelapa itu, diharapkan nantinya pengembangannya bisa ditindaklanjut kelompok tani.”Kelapa genjah itu istimewa sekali karena tidak perlu lahan yang luas bisa dipekarangan dan pohonnya tidak terlalu tinggi. Peluang bagi Kabupaten/Kota di Jateng untuk membangun nusery kelapa seperti yang di Batang,”ujar Senator asal Kedu, Temanggung itu.

Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah menambahkan, pembangunan pusat nursery di Kabupaten Batang melalui pendekatan kawasan pengembangan perkebunan dan kesesuaian agroklimat tanaman kelapa. Keberadaannya strategis mempermudah akses penyaluran benih unggul bagi petani, menekan distribusi dan mengurangi kerusakan akibat panjangnya rantai pasokan.

“Setelah penyediaan benih dikembangkan dengan baik, dan memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa dan Lampung (Sumatera), saya harap kedepannya Pusat Nursery Batang ini dapat berkembang dengan penambahan benih komoditas perkebunan lainnya.” (P02-Red)

error: