Batang  

Mentan Launching Batang Pusat Nursery Perkebunan Kelapa

PEMBIBITAN KELAPA : Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Mentan Syahrul Yasin Limpung, Komite I DPD RI Denty Eka Widi Pratiwi, Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah, dan Dandim 0736 Letkol inf Ahamd Alam Budiman, Wakapolres Kompol Gali Atmajaya (latar belakang) melakukan penanaman bibit kelapa genjah di Pusat Nursery Perkebunan Kelapa Kementan di Desa Wonokerso, Kecamatan Kandeman, Batang Jumat sore.

Syahrul menjelaskan Pemerintah hadir membangun pusat nursery perkebunan di tempat yang belum ada nursery milik swasta. Nursery yang dibangun tidak akan menjadi kompetitor bagi nursery swasta, kedepannya menjadi mitra bersinergi sehingga pengelolaan nursery tidak hanya dibiayai APBN tapi juga investor.

“Pengelolaan pusat nursery perkebunan dilakukan kolaborasi intensif seluruh stakeholder baik pemerintah daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), produsen mitra maupun Perbankan.Sehingga keberadaan nursery tidak tergantung pembiayaan APBN.”

Anggota DPD RI Denty Eka Widi Pratiwi mengapresiasi Kementan yang membangun nursery perkebunan kelapa itu, diharapkan nantinya pengembangannya bisa ditindaklanjut kelompok tani.”Kelapa genjah itu istimewa sekali karena tidak perlu lahan yang luas bisa dipekarangan dan pohonnya tidak terlalu tinggi. Peluang bagi Kabupaten/Kota di Jateng untuk membangun nusery kelapa seperti yang di Batang,”ujar Senator asal Kedu, Temanggung itu.

BACA JUGA :  Menko PMK RI Bentuk TKDV Untuk Bangun Ekosistem Pendidikan di Batang

Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah menambahkan, pembangunan pusat nursery di Kabupaten Batang melalui pendekatan kawasan pengembangan perkebunan dan kesesuaian agroklimat tanaman kelapa. Keberadaannya strategis mempermudah akses penyaluran benih unggul bagi petani, menekan distribusi dan mengurangi kerusakan akibat panjangnya rantai pasokan.

“Setelah penyediaan benih dikembangkan dengan baik, dan memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa dan Lampung (Sumatera), saya harap kedepannya Pusat Nursery Batang ini dapat berkembang dengan penambahan benih komoditas perkebunan lainnya.” (P02-Red)

error: