SLAWI, smpantura – Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) mengalami dualisme kepengurusan antara kubu Imanuel dan kubu Arjuna yang sudah berjalan hampir 6 tahun pasca kongres Ambon tahun 2019.
Kondisi itu membuat DPD GMNI Jawa Tengah yang dipimpin oleh Andi Harisa Pane membuat pernyataan sikap menuntut untuk segera dilaksankanya kongres persatuan didalam tubuh DPP GMNI di Kota Semarang, Rabu (12/2/2025).
Penyataan sikap itu dihadiri 70 orang perwakilan 23 DPC GMNI Se-Jawa Tengah. Dalam pernyataan sikapnya, Andi beserta perwakilan DPC GMNI Se-Jawa Tengah menuntut beberapa hal kepada kedua kubu DPP, yakni :
1. Bahwa GMNI se-Jawa Tengah menolak dualisme kepemimpinan dalam tubuh GMNI.
2. Mendesak untuk segera diselenggarakannya Kongres Persatuan.
3. Tidak melegitimasi DPP manapun sampai adanya Kongres Persatuan.
4. Tidak akan ikut serta apabila kongres hanya diselenggarakan oleh salah satu DPP, baik DPP kubu Arjuna maupun DPP kubu Imanuel.
5. Apabila kedua DPP tidak mampu menyelenggarakan kongres persatuan, maka DPD dan DPC GMNI se-Jawa Tengah bersedia menfasilitasi penyelenggaraan kongres persatuan.
“Kami DPC GMNI Kabupaten Tegal sepakat dengan DPRD GMNI Jateng untuk segera membuat Kongres Persatuan. Dualisme DPP ini mengakibatkan residu yang kurang baik di tingkat daerah, serta hanya memicu narasi perpecahan dan bukan progresifitas dalam internal gerakan,” kata Ketua GMNI Kabupaten Tegal, Agung Handaya, Kamis (13/2/2025).
Agung berharap segera terlaksana kongres persatuan, sehingga roda organisasi kembali pada roh gerakan ideologi marhaenisme. **