Slawi  

Mimpi Warga Sangkanjaya Puluhan Tahun Terwujud TMMD Bangun Jalan 2,7 Km

Menurut Poniran, sejak lama warga Desa Sangkanjaya hanya mengandalkan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sangkanjaya dan Desa Danawarih. Jembatan gantung selebar 1 meter yang hanya bisa dilewati sepeda motor secara bergantian.

Poniran mengisahkan, tidak adanya akses jalan yang dapat dilalui kendaraan roda empat, membuat warga harus mengeluarkan kocek lebih banyak saat hendak membangun rumah atau membeli perabotan rumah. Biayanya membangun rumah di desa tersebut bisa mencapai dua kali lipat dibanding di desa lain.

” Biaya membangun rumah, kalau di daerah bawah dapat satu rumah , disini bisa dapat dua rumah,” sebutnya.

Disebutkan, untuk mengangkut material harus mengeluarkan ongkos ojek sepeda motor sebesar Rp 5.000 per sekali angkut.

” Angkut semen satu zak ongkosnya Rp 5.000,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Desa Sangkanjaya Jaelani. Kades berusia 70 tahun ini berharap adanya akses jalan baru ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

BACA JUGA :  Pensiun PNS di Kabupaten Tegal Dilatih Ternak Kambing

Jaelani menyebutkan, Desa Sangkanjaya dihuni 300 kepala keluarga. Sebagian besar warganya bekerja di perantauan bekerja sebagai pedagang nasi goreng, martabak dan gorengan.

Sementara itu, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman bersyukur dan mengapreasi Program TMMD Sengkuyung II tahun anggaran 2025 yang diprakarsai Dandim 0712/ Tegal Letkol Inf.

” Tentu masyarakat sangat terbantu. Desa Sangkanjaya ini sudah puluhan tahun terisolir kendaraan roda empat. Bukan terisolir secara umum tapi hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua,” terang Ischak.

Menurut Ischak, adanya jalur dari Desa Danareja sampai Desa Sangkanjaya yang sudah bisa dilalui roda empat memberi harapan baru untuk masyarakat dalam peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan,

error: