SLAWI, smpantura – Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) menjadi salah satu penyumbang terbesar penyebaran HIV/ AIDS di Kabupaten Tegal. Kondisi itu bisa dicegah dengan peran serta keluarga sebagai benteng masuk ke komunitas LGBT.
Sekretaris KPA Kabupaten Tegal, Abdul Syukur di dampingi Pengelola Program HIV/ AIDS Kabupaten Tegal mengatakan, pandemi HIV-AIDS menjadi persoalan serius yang mengancam masa depan bangsa dan negara. Penyebaran HIV-AIDS cukup cepat dan bisa mengancam siapa saja dan dimana saja. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, orang yang rentan tertular HIV paling banyak dari kelompok heterosek sebanyak 694 orang dan AIDS sebanyak 315 orang.
“Tak kalah rentan, yakni komunitas LGBT untuk HIV 273 orang dan AIDS 53 orang,” kata Syukur.
Di katakan, KPA sempat menggelar Pertemuan Kades Kesehatan Gabungan Organisasi Wanita, baru-baru ini. Dalam pertemuan itu, KPA mengundang Psikolog, Andika Arif Maulana. Dalam pemaparannya, penyebab LGBT di antaranya pola asuh keluarga, lingkungan dan genetika. Jika orang yang sudah masuk dalam lingkungan LGBT, maka akan terkena dampak psikologis dan sosial.
“Dampaknya bagi psikologis, yakni tenangan hidup dan stabilitas hubungan, dampak pendidikan serta dampak keamanan atau kriminalitas,” terang Syukur.
Lebih lanjut di katakan, dampak kesehatan terhadap kaum LGBT, di antaranya kanker anal atau dubur, kanker mulut, meningitis, dan HIV/ AIDS. Kaum LGBT cenderung pola hidup hubungan bebas yang berisiko terinfeksi virus HIV/ AIDS.
“Untuk mencegah itu, peran keluarga sangat penting. Ciptakan suasana keluarga yang harmonis dan aman, se LGBT Penyumbang HIV/ AIDS di Kabupaten Tegal, Kasus Capai 273 dan 53 Orang hingga bisa memutuskan mata rantai trauma,” ujar Syukur.


