Mitos Ari Ari Bayi Sebagai Sedulur Papat Lima Pancer

SMPANTURA – Plasenta bayi dari segi medis merupakan organ sementara yang terbentuk selama kehamilan untuk mendukung perkembangan janin. Orang jawa menyebut plasenta bayi ini dengan nama Ari ari Bayi.

Dalam proses kehamilan, Ari ari bayi ini mempunyai fungsi vital. Yakni, sebagai penyalur nutrisi dan oksigen dari ibu ke bayi melalui tali pusar, serta menghasilkan hormon kehamilan. Setelah bayi lahir, ari-ari juga akan keluar dari tubuh ibu.

Namun bagi masyarakat Jawa, Ari-ari bayi ini bukan sekadar bagian tubuh yang menyertai lahirnya bayi. Akan tetapi, masyarakat Jawa mempercayai Ari ari bayi ini sebagai sedulur papat lima pancer, atau sebagai saudara gaib yang menyertai jabang bayi sepanjang hidupnya.

Menurut Primbon Betaljemur Adammakna, orang Jawa memperlakukanĀ  Ari-ari bayi harus dengan hormat. Di antaranya, menaruhnya dalam kendil tanah liat. Kemudian, melapisinya dengan daun sente, memberikan kembang boreh, minyak wangi, kunyit, benang, dan tulisan nama dalam huruf Jawa, Arab, atau Latin. Semuanya itu disatukan dalam sebuah bungus kain mori baru, yang selanjutnya menguburnya dengan proses upacara khusus. Untuk proses mengubur Ari ari ini, ayah sang bayi harus berpakaian rapi dan membawa keris.

BACA JUGA :  Mitos Banyak Cicak di Rumah, Pertanda Banyak Mahluk Gaib

Selain itu, lokasi untuk mengubur Ari ari bayi ini juga tidak sembarangan. Salah satu syaratnya, harus di dekat rumah. Ini bertujuan agar Ari-ari menjaga bayi dari gangguan gaib, dan kelak si anak tidak jauh dari orang tuanya. Pihak orang tua bayi memberi sajen berupa kembang telon, sebagai bentuk penghormatan di tempat itu setiap harinya.

Dalam tradisi orang Jawa, mempercayai Ari-ari bayi sebagai penjaga pertama dalam hidup seseorang. Percaya atau tidak, begini tradisi yang telah diwariskan leluhur Jawa secara turun menurun tentang kelahiran dan kehidupan. (**)

error: