TEGAL, smpantura – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP/ MTs se-Kota Tegal, mengusulkan agar program smart classroom dapat diterapkan secara merata di seluruh SMP pada tahun 2025 untuk meningkatkan pemahaman kontekstual terhadap siswa didik.
Ketua MKKS SMP/ MTs Kota Tegal, Sukarmin mengatakan, di era saat ini pembelajaran dituntut lebih canggih dengan didukung sarana prasarana yang memadai. Adanya program smart classroom, diharap menjadi penunjang pendidikan di Kota Bahari.
Meski usulan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal untuk program smart classroom tidak sepenuhnya terakomodir, namun Sukarmin berharap agar pemanfaatannya dapat diberikan merata sehingga materi pembelajaran terhadap siswa kelas VIII akan tersampaikan dalam satu jenjang.
“Anggarannya memang disesuaikan dengan ketersediaan dana yang ada. Tetapi kami mengusulkan agar tetap bisa terbagi ke seluruh sekolah. Sama halnya dengan penerapan zonasi, untuk pemerataan pendidikan,” kata Sukarmin saat ditemui di SMP Negeri 10 Kota Tegal, Selasa (3/12/2024).
Sukarmin mengemukakan, seluruh sekolah telah memiliki tenaga pendidik muda buah dari regenerasi. Bahkan, semua sekolah negeri juga telah memiliki guru teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta guru penggerak yang dilatih serta dibekali dengan inovasi dan lainnya.
Dengan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki itu, dia optimistis program smart classroom dapat diterapkan secara berjenjang. Hanya saja, nantinya perlu diberikan pelatihan tambahan untuk menyelaraskan kurikulum.
“Berbicara sarana pendukung, kalau kita lihat kondisi dari semua sekolah itu membutuhkan daya yang tidak terlalu besar. Mungkin smart classroom sebanding dengan penggunaan laptop atau komputer,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Disdikbud Kota Tegal, M Ismail Fahmi mengatakan, saat ini pihaknya masih mengajukan permohonan arahan kepada Pj Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono atas saran masukan dari seluruh fraksi di DPRD Kota Tegal dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu.
Adapun mekanisme perencanaan program smart classroom, disampaikan Fahmi kepada Komisi I DPRD Kota Tegal. Sedangkan persiapan yang dilakukan, nantinya para guru TIK akan dipersiapkan dengan materi pembelajaran yang disampaikan kepada siswa.
“Di jenjang SMP sudah ada guru TIK. Saya kira smart classroom itu nantinya hampir sama dengan pengoperasian android yang memiliki beberapa fitur. Jadi ada interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Selain materi pembelajaran, nantinya juga ada semacam kuis untuk melatih siswa dengan menyesuaikan era digital,” jelasnya. **