Setelah pengeboran di Desa Wangandalem, titik bergeser ke Desa Krasak. Di titik ini ternyata juga terjadi retakan saat dilakukan pengeboran, dan menyebabkan keluarnya lumpur ke permukaan.
“Saat ini lumpur yang keluar sudah berhenti. Material lumpur ini menutup ruas jalan Desa Krasak sepanjang 400 meter,” terangnya.
Menurut dia, dari hasil klarifikasi dan pemeriksaan, meski lumpur berwarna hitam mengkilat, tetapi tidak berbahaya. Untuk itu, pihaknya menghimbau warga untuk tidak panik.
“Meski aktivitas lumpur sudah berhenti, tetapi kami masih terus memantaunya. Saat ini pekerja proyek galian pipa gas masih diterjunkan untuk membersihkan material lumpur,” pungkasnya (**)