PEMALANG, smpantura – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Pemalang melaksanakan karnaval dengan tema “Bhinneka Tunggal Ika”. Kegiatan karnaval tersebut merupakan puncak dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bentuk implementasi kurikulum merdeka yang sebelumnya telah dilaksanakan selama tiga minggu.
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Konsep ini bermuara pada terbentuknya warga negara Indonesia yang demokratis, unggul, dan produktif pada abad 21 ini,” ujar Kepala SLB Negeri 1 Pemalang, Rijanto Eko Juliarto,baru baru ini.
Ia mengatakan, enam dimensi profil pelajar Pancasila tumbuh berkembang secara komprehensif dan tidak secara parsial. Hal itu meliputi, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Pada saat karnaval peserta didik memakai beraneka ragam pakaian adat di wilayah nusantara. Ada delapan pakaian ada yang dikenakan mereka yaitu suku Dayak, Betawi, Minang, Batak, Jawa, Sunda, Asmat, dan Bali. Kemeriahan barisan juga bertambah menarik dengan adanya tim drumband peserta didik Tunanetra. Persiapan karnaval dimulai pukul 07.30, kemudian start mulai 08.00, dan diikuti oleh ratusan peserta didik. Rute yang dilewati yakni melewati gerbang depan sekolah belok ke arah kanan di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jl. Pemuda, Jl. Merbabu, Jl. Jend A. Yani, dan kembali lagi ke SLB.
Dia menjelaskan bahwa masyarakat sangat antusias menyaksikan karnaval tersebut, terlebih baru pertama kali karnaval tersebut dilaksanakan. Harapannya masyarakat bisa melihat siswa-siswi SLB Negeri 1 Pemalang memiliki potensi luar biasa yang bisa dikembangkan oleh guru. Dengan adanya karnaval, pihaknya berharap masyarakat tidak segan untuk memasukkan putra-putrinya yang mempunyai kebutuhan khusus untuk bersekolah di SLB Negeri 1 Pemalang.
Terkait P5, Winda Eka Sari selaku koordinator menjelaskan selama minggu parw guru menyiapkan kegiatan pembelajaran pada anak tentang kebhinekaan. Konsep pembelajaran disesuaikan dengan kondisi anak, karena ada anak tunanetra, tunarungu wicara, tunagrahita, tunadaksa.Puncak kegiatan P5, sebagai bentuk ekspresi kegembiraan siswa dalam menerapkan kurikulum merdeka P5 dengan melaksanakan karnaval.(T08-Red)