BUMIAYU, smpantura – Museum Purbakala Bumiayu di Perumahan Bumi Sari Ayu Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Brebes, kini hadir dengan wajah baru yang lebih segar dan menarik. Penataan ulang interior museum memberikan pengalaman yang lebih rapi, edukatif, dan nyaman bagi para pengunjung.
Koleksi yang sekarang dipamerkan merupakan fosil-fosil langka yang menjadi unggulan Situs Bumiayu. Fosil-fosil tersebut ditata berdasarkan jenis, mulai dari fauna laut, darat hingga artefak. Setiap koleksi yang dipamerkan dilengkapi dengan narasi informatif untuk memudahkan pengunjung memahami sejarah dan konteks temuan tersebut.
Kepala Museum Purbakala Bumiayu, Wildan Fadhlillah, menyatakan, pembaruan ini adalah bagian dari target program jangka pendek di tahun 2025.”Pembenahan ruang tata pamer ini bertujuan agar koleksi kami lebih mudah dinikmati pengunjung. Di bulan-bulan berikutnya, kami juga menargetkan peningkatan kapasitas media sosial, publik, hingga penyelenggaraan even seperti one day trip,” ungkap Wildan, Minggu (19/1).
Beberapa fosil unggulan yang kini dipamerkan museum yang dulunya bernama Museum Buton ini antara lain fosil gajah purba Sinomastodon, Stegodon, dan Elephas, Hexaprotodon simplex (kuda nil kerdil), Rhinoceros (badak), Cervus (rusa), Sus (babi), Testunidae (kura kura) Crocodylus (buaya), Bubalus palaeokerabau (kerbau purba) dan Panthera tigris (harimau), serta patung replika manusia purba.
Museum ini juga dilengkapi dengan timeline yang mencatat sejarah perjalanan penelitian purbakala di situs Bumiayu sejak 1920 hingga sekarang. Pengunjung juga bisa melihat pesan khusus dari Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, yang menjadi tanda kunjungan penting ke museum ini.
“Dengan ruang pamer yang baru ini, kami berharap museum tidak hanya menjadi pusat pelestarian sejarah, tetapi juga ruang belajar interaktif yang menyenangkan,” ujar Wildan.
Museum purbakala Bumiayu buka setiap hari Minggu. Di luar hari tersebut, pengunjung bisa menghubungi pengelola. Bagi Anda yang ingin mengenal lebih dalam jejak purbakala Indonesia, museum ini patut masuk dalam daftar kunjungan. **