PEMALANG, smpantura – Investasi di wilayah pantura barat, terus meningkat seiring dengan kemudahan akses jalan tol Trans Jawa. Tidak menutup kemungkinan, investor yang masuk dari perusahan asing.
Oleh karena itu, Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Pemalang berharap, kerjasama semua pihak untuk ikut mengawasi orang asing yang masuk wilayah pantura barat.
Hal itu disampaikan, Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Pemalang, Arvin Gumilang SE MSi usai serah terima jabatan (sertijab) sejumlah pejabat di lingkungan Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Pemalang, Jumat (27/1).
Dikatakan, Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Pemalang yang memiliki wilayah kerja meliputi Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan hingga Kabupaten Batang, memiliki tugas pengawasan terhadap orang asing. Tidak hanya secara administrasi, tapi juga pengawasan di lapangan.
Diakui, beberapa tahun terakhir orang asing yang masuk wilayahnya tidak terlalu banyak.
Biasanya, mereka merupakan pekerja di perusahaan asing yang berinvestasi di wilayah tersebut.
“Itu pun jumlahnya tidak banyak. Selain itu, ada beberapa santri dan juga guru,” katanya.
Menurut dia, orang asing yang datang ke wilayah pantura barat, diprediksi meningkat di beberapa tahun mendatang. Hal itu dikarenakan banyak perusahaan asing yang berinvestasi di wilayah tersebut.
Terlebih, akan dibuka kawasan industri di Batang. Hingga kini, informasi sementara ada tujuh perusahaan asing yang akan membangun pabrik di kawasan industri tersebut.
“Kami akan perketat di sana (Kawasan Industri Batang-red). Kami jalin kerjasama dengan semua pihak untuk melakukan pengawasan,” ujar Arvin.
Lebih lanjut dikatakan, kerjasama itu dilakukan dengan menggandeng Pemkab setempat, aparat penegak hukum dan stakeholder lainnya.
Jika ada orang asing, masyarakat juga bisa melaporkan ke pihak terkait di daerah masing-masing. Terlebih, orang asing yang membuat masalah ketertiban.
“Pastinya kami bergerak setelah aparat keamanan menyelesaikan kasus orang asing yang bermasalah. Kami bisa deportasi orang asing yang mengganggu ketertiban,” terangnya.
Ditambahkan, seperti kasus baru-baru ini di Pekalongan. Ada orang asing asal Turki yang diduga melakukan hipnotis terhadap pegawai toko modern. Pihaknya berdasarkan CCTV di toko tersebut melakukan pelacakan.
“Karena wilayah kami luas, makanya kami berharap semua pihak untuk ikut melakukan pengawasan terhadap orang asing,” pungkasnya. (T05-Red)