Batang  

Paguyuban Penambang Galian C Bagikan Bingkisan Lebaran Kepada Petugas Honorer Kebersihan

SERAHKAN BINGKISAN : Ketua Paguyuban Pengusaha Penambangan GLian C dan Stone Cluster Imam As'ari didampingi Wakil Ketua Suprapto dan Kepala DLH M Handy Hakim menyerahkan bingkisna lebaran kepada petugas honorer kebersihan.

BATANG, smpantura -Paguyuban Galian C Kabupaten Batang, meminta pemerintah jangan gebyah uyah, penambangan galian C dengan pertambangan. Karena penggalian bahan material bangunan itu, hanya mengambil bebatuan atau pasir batu (sirtu), selanjutnya mereklamasi.

”Kami mohon Pemerintah jangan gebyah uyah menindak penambanag galain C. Kami minta tolong bedakan penambangan Galain C dengan penambangan emas atau batu bara. Penambangan Galian C seperti pengambilan batu atau sirtu, selanjutnya ada kewajiban rehablitasi dengan reklamasi,” ujar Wakil Ketua Paguyuban Galian C dan Stone Cluster (Pemecah batu), mendampingi Ketua, Imam As’ari seusai membagikan bingkisan lebaran bagi petugas keberishan honorer di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DPH), Pemkab Batang, Senin kemarin.

Saat ini, batu sangat dibutuhkan masyarakat baik untuk rumah dan jalan. Apalagi, saat ini Batang ada Kawasan Industri Terpadu, Batang-Batang Industrial Park (KITB-BIP) dimana pabrik-pabrik sedang dibangun.

BACA JUGA :  APBD 2026 Difokuskan pada Ketahanan Pangan

“Itu merupakan potensi putra Batang untuk berkirprah dalam membangun daerahnya. Selain itu juga ikut andil dalam pembangunan kawasan industri.”

Untuk itu, paguyuban meminta kepada Pemda Batang merubah Perda Tata Ruang. Karena, yang banyak wilayah yang diizinkan untuk penambangan namun tidak ada potensi sumber daya alam untuk ditambang. Sedangkan Kecamatan Wonotunggal, Bandar, dan Bawang yang potensinya gaoan C justru malah dilrang. Itu yang menyebabkan banyak pengusaha galian C yang gulung tikar, dari menyusut dari 40 orang menjadi 10 orag .

“Karena itu aturan tambang Galian C jangan disamakan tambang emas. regulasinya dipermudah, dan syukur-syukur bisa menaikan harga Galian C dari Rp 70 Ribu per ton menjadi diatas Rp 100 Ribu.Sehingga kami bisa bisa bernafas lega,” tandasnya.

error: