Partisipasi TPS 11 Blendung Lebih 90 persen dalam Simulasi Pemungutan Suara

PEMALANG, smpantura – Angka partisipasi masyarakat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11 Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang dalam simulasi pemungutan suara Pemilu tahun 2024 lebih dari 90 persen. Jumlah pemilih yang datang ke TPS 11 untuk mencoblos sekitar 146 orang, sedangkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) nya 152 orang.

“Pada hari Selasa (26/12) KPU Pemalang menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilu 2024 mendatang. Lokasi yang kita pilih merupakan daerah rawan rob, yaitu di TPS 11 Desa Blendung, dan TPS tersebut baru, sebab sebelumnya masyarakat memilih di TPS lainnya,” ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pemalang, Agus Setiyanto, Selasa (26/12).

Ia mengatakan, simulasi pemungutan suara dan penghitungan dilakukan diseluruh wilayah Jawa Tengah, tetapi waktunya berbeda beda. Khusus di Pemalang dipilih lokasi rawan rob, tujuannya apabila saat Pemilu terjadi rob maka para KPPS tidak panik dan tahu prosedur mengamankan surat suara agar proses pemungutan berjalan sesuai aturan. Dalam simulasi tersebut dilakukan seperti layaknya proses pemungutan sebenarnya. Dibentuk KPPS yang berjumlah tujuh orang, dan dua orang Linmas. Mereka sebelumnya diberi bimbingan teknis dari jajaran KPU Pemalang dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Ulujami terkait pelaksanaan Pemilu. Alur pemilihan didisain sesuai dengan alur pemungutan suara sebenarnya. Ada antrean pendaftaran, antrean mendapatkan surat suara dan mencoblos. Bahkan adapula proses memasukan surat suara, dan keluar sambil mencelupkan jari ke tinta sebagai tanda kalau sudah mencoblos.

BACA JUGA :  Pemilu Tahun 2024, Pemalang Diusulkan Tetap Enam Dapil

“Proses pencoblosan atau pemilihan dilakukan atau dimulai sekitar jam 07.30, dengan tahap awal pengambilan sumpah janji dari Ketua KPPS. Setelah itu dilakukan persiapan untuk menyambut para pemilih, dengan menyiapkan surat suara dan formulir serta blangko penghitungan,” tandasnya.

Dia mengatakan, dalam simulasi tersebut benar benar dilakukan sesuai prosedur Pemilu, ada saksi, pengawas, maupun pemantau. Bahkan untuk memperdalam pengetahuan, KPU Pemalang mewajibkan PPK se Pemalang untuk hadir menyaksikan simulasi tersebut dari proses awal hingga proses rekap. Hal itu dilakukan agar mereka benar benar paham dan mengerti prosedur, tahapan yang sesuai dengan aturan. Dengan cara tersebut dinilai efektif sebab simulasi tersebut benar benar dilakukan sesuai aturan Pemilu. Hal yang menggembirakan yaitu antosias masyarakat untuk sangat baik yaitu tingkat kehadirannya lebih dari 90 persen.(T08-Red)

error: