Koperasi yang diketuai Eko Budi Hartono, Sekretaris Irwan Maulana dan Bendahara Toto Sugiharto. Kemudian untuk pengawas Prof Dr Rr MI Retno Susilorini ST MT yang merupakan Kepala LPPM UPS Tegal dan Atik Nur Indriani MPd dari Poltek Baja Tegal. Sedangkan pembina adalah dari Dinas Koperasi.
Unit usaha yang dikelola, kata dia, akan meliputi berbagai bidang usaha. Antara lain, Pengecoran Logam, Pewarnaan hingga Pemasaran Produk perajin logam daerahnya. ”Intinya bidang usaha ini, untuk menjembatani agar usaha perajin logam dapat lebih baik lagi, di tengah kendala yang selama ini dialaminya,” ucap dia.
Prof Dr MI Rr Retno Susilorini ST MT yang menjadi pembicara awal dalam diskusi bulanan bertajuk ”Riset, Inovasi, dan Pengembangan Industri Logam Berkelanjutan” mengungkapkan, potensi industri logam Tegal akan tumbuh besar, jika dikelola lebih baik. Apalagi masyarakatnya sudah sangat dekat dengan keberadaan industri rumahan tersebut.
”Penguasaan teknologi, kemasan produk dan rekayasa teknologi untuk menghasilkan produk berkualitas perlu segera di tata lebih baik lagi. Mulai dari pengurangan emisi karbon yang dihasilkan dari pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, hingga penerapan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk mendukung hasil,” ucap dia.
Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Dr Agus Wibowo ST MT mengungkapkan, potensi besar industri logam Tegal tak hanya dari persoalan jumlah perajin dan produk yang dihasilkan. Tapi telah menyumbang pendapatan cukup besar.
”Kalau Saya baca dari pemberitaan media, jumlahnya mulai dari 20 persen hingga 30 persen. Tentu jika visi dan misi Bupati Tegal ada upaya mengembangkan industri logam, akan muncul sejumlah dukungan bantuan permodalan hingga pemasarannya,” terang dia. **