SEMARANG, smpantura – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melakukan peninjauan ke Kawasan Industri Kendal pada Selasa, 3 Juni 2025, guna memastikan ketersediaan lapangan pekerjaan. Berdasarkan hasil tinjauan tersebut, kebutuhan tenaga kerja di Kawasan Industri Kendal masih cukup besar, yakni sekitar 37 ribu orang dari total proyeksi sebanyak 63 ribu tenaga kerja.
Di Kawasan Industri Kendal yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terdapat 129 perusahaan dari 11 negara per April 2025. Nilai investasi di kawasan itu mencapai sekitar Rp 151 triliun. Sebanyak 49 perusahaan telah operasional dan 25 perusahaan sedang dalam tahap konstruksi.
Sebagai contoh ada dua perusahaan yang sempat ditinjau Ahmad Luthfi. Pertama, di PT Polygroup Manufactur Indonesia. Industri yang bergerak pada bidang mainan plastik dan pohon natal tersebut memiliki 7.000 tenaga kerja existing, kebutuhan tenaga kerja tahun 2024 sebanyak 8.500 pekerja.
Kedua, PT Matahari Tire Indonesia (MTI) yang merupakan perusahaan ban dari China dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Saat ini PT MTI memiliki 1.800 tenaga kerja existing dan membutuhkan sekitar 3.000 orang pada 2025.
“Di Kawasan Industri Kendal ini secara umum sudah 60 persen (perusahaan) beroperasi,” kata Ahmad Luthfi usai meninjau dua perusahaan di Kawasan Industri Kendal.
Ahmad Luthfi menjelaskan, secara umum kondisi serapan tenaga kerja di Jawa Tengah sangat bagus. Pada triwulan I 2025, serapan tenaga kerja mencapai 97.550 orang. Industri barang dari kulit dan alas kaki paling banyak menyerap tenaga kerja dengan jumlah 36.754 orang. Capaian itu secara nasional menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan serapan tenaga kerja terbaik di Indonesia.