Slawi  

Pekan Film Tegal Pertama Kali Digelar, Satu Jam Penonton Disuguhi Empat Film Karya Desa Sinema Kepunduhan

SLAWI, smpantura -Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal bersama Desa Sinema Kepunduhan secara perdana akan menggelar Pekan Film Tegal.

Pekan Film Tegal akan diselenggarakan selama tiga hari Kamis (12/6/2025) sampai dengan Sabtu (14/6/2025) di Gedung Dadali, Komplek Pemkab Tegal.

Selama tiga hari, masyarakat bisa menonton film- film pendek karya Desa Sinema Kepunduhan, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, yang diantaranya pernah menyabet penghargaan di tingkat nasional. Film- film ini dapat disaksikan secara gratis, bahkan pengunjung dapat konsultasi tentang sinematografi.

Ketua Yayasan Desa Sinema Kepunduhan Marjo Klengkam Sulam menyampaikan, diselenggarakannya Pekan Film Tegal bagian edukasi sinema kepada masyarakat khususnya pelajar.

Menurutnya, saat ini banyak pelajar yang mengambil prodi Broadcasting dan Film serta Desain Komunikasi Visual (DKV) masih sangat jauh wawasannya tentang film.

” Masyarakat umum tahunya film ya seperti yang ada di dalam film itu, baik penulisan skenario sampai post produksinya mereka rata-rata kurang mengetahui,” jelas Marjo yang dikenal sebagai sutradara Desa Sinema Kepunduhan, Selasa (10/6/2025).

Dengan edukasi yang diberikan pada pelajar khususnya SMP, diharapkan pelajar memiliki wawasan yang lebih luas, sehingga saat tamat SMP dapat menentukan prodi yang akan dipilih.

“Karena sekarang yang berada di prodi itu ( Broadcasting dan Film serta DKV) gara- gara tidak diterima di prodi manajemen, perkantoran, sehingga akhirnya memilih jurusan broadcasting.Sementara sekolah yang memiliki jurusan tersebut belum menjamah pada penulisan skenario, tapi lebih menjamah penulisan berita,” jelasnya.

Ada empat film yang akan diputar, diantaranya film berjudul “Brangasan”. Film ini pertama kali tayang pada acara Apresiasi Kreasi Indonesia di Gandaria City, Jakarta tahun 2021, yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf.

BACA JUGA :  22 Personel Polres Tegal Terima Penghargaan

Ada juga film berjudul ” Sumirah” yang menceritakan seorang anak yang bercita- cita jadi bidan, namun harus dihadapkan pilihan pada rasa tanggung jawab kakeknya yang ingin melestarikan budaya dan mengharapkannya menjadi sintren

Film selanjutnya berjudul ” Tabah”, yang mempunyai tiga kisah yqng dirangkum jadi satu cerita.Kisah ini lahir di Desa Bumijawa yang menceritakan seorang anak laki- laki yang tidak mengenal ayahnya. Padahal ayahnya adalah orang yang sering dia temui dan bertutur sapa.

Selanjutnya film berjudul ” Wathek” yang dinobatkan sebagai juara 2 film pendek tingkat nasional di ajang Nusantara Cultural Festival 2025 pada Minggu (1/6/2025). Ajang tersebut diselenggarakan Otorita Ibukota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur bekerjasama dengan Pusat Film Negara pada 30 Mei sampai dengan 1 Juni 2025.

Untuk teknis pemutaran film, kata Marjo, setiap hari akan dilakukan pemutaran film sebanyak empat sesi. Sesi pertama pukul 12.30- 14.00, sesi kedua 14.00-15.30, sesi ketiga 15.30-17.00 dan sesi keempat 19.30 – 21.00.

Tiga sesi pertama.mulai pukul 12.30 sampai dengam 17.00 diperuntukkan bagi pelajar, sedangkan sesi terakhir untuk masyarakat umum.

” Dalam satu sesi penonton bisa menonton empat film sekaligus, dengan genre komedi, mistis dan drama, yakni film Brangasan, Sumirah, Tabah dan Wathek. Durasi film satu jam dan interaktifnya 30 menit,” terangnya.

Pada acara tersebut, pengunjung juga dapat melakukan konsultasi terkait sinematografi. Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul generasi muda yang lebih kreatif, inovatif dan menghasilkan karya sinematografi yang berkualitas. (**)

Berita Lainnya di PUSKAPIK.COM:

Loading RSS Feed

error: