Ada empat film yang akan diputar, diantaranya film berjudul “Brangasan”. Film ini pertama kali tayang pada acara Apresiasi Kreasi Indonesia di Gandaria City, Jakarta tahun 2021, yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf.
Ada juga film berjudul ” Sumirah” yang menceritakan seorang anak yang bercita- cita jadi bidan, namun harus dihadapkan pilihan pada rasa tanggung jawab kakeknya yang ingin melestarikan budaya dan mengharapkannya menjadi sintren
Film selanjutnya berjudul ” Tabah”, yang mempunyai tiga kisah yqng dirangkum jadi satu cerita.Kisah ini lahir di Desa Bumijawa yang menceritakan seorang anak laki- laki yang tidak mengenal ayahnya. Padahal ayahnya adalah orang yang sering dia temui dan bertutur sapa.
Selanjutnya film berjudul ” Wathek” yang dinobatkan sebagai juara 2 film pendek tingkat nasional di ajang Nusantara Cultural Festival 2025 pada Minggu (1/6/2025). Ajang tersebut diselenggarakan Otorita Ibukota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur bekerjasama dengan Pusat Film Negara pada 30 Mei sampai dengan 1 Juni 2025.
Untuk teknis pemutaran film, kata Marjo, setiap hari akan dilakukan pemutaran film sebanyak empat sesi. Sesi pertama pukul 12.30- 14.00, sesi kedua 14.00-15.30, sesi ketiga 15.30-17.00 dan sesi keempat 19.30 – 21.00.
Tiga sesi pertama.mulai pukul 12.30 sampai dengam 17.00 diperuntukkan bagi pelajar, sedangkan sesi terakhir untuk masyarakat umum.
” Dalam satu sesi penonton bisa menonton empat film sekaligus, dengan genre komedi, mistis dan drama, yakni film Brangasan, Sumirah, Tabah dan Wathek. Durasi film satu jam dan interaktifnya 30 menit,” terangnya.
Pada acara tersebut, pengunjung juga dapat melakukan konsultasi terkait sinematografi. Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul generasi muda yang lebih kreatif, inovatif dan menghasilkan karya sinematografi yang berkualitas. (**)


