Kegiatan yang diselingi juga dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), saat pelatihan pengucapan, dan ketrampilan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, langsung dipandu Gian Mario Caprioli yang menjadi penutur asli atau native speaker bahasa internasional itu.
Sekitar 15 Pelaku usaha Desa Yamansari yang mengikuti kegiatan tersebut, antusias dan tertarik dengan gaya Mario yang juga dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Apalagi saat mengajarkan pengucapan bahasa Inggris yang baik dan benar. Juga pemilihan kalimat yang tepat, benar dan praktis, untuk berkomunikasi dengan wisatawan asing. Kian membuat warga dan pelaku usaha percaya diri dalam menyambut wisatawan asing.
Program yang selaras dengan SDGs, IKU, dan Asta Cita itu diharapkan tak hanya mengubah wajah Desa Yamansari, menjadi Desa Ekowisata Internasional. Tapi ada peningkatan kemampuan warganya dalam berkomunikasi dengan bahasa internasional, dan penguasaan teknologi digital maupun teknologi tepat guna.
Hal itu juga perkuat dengan kehadiran dosen dari Teknik Sipil, Okky Hendra Hermawan ST MT, yang mengisi materi dengan fokus pada penerapan konsep Teknik Sipil berkelanjutan, dalam pengembangan infrastruktur wisata desa. Antara lain, secara interaktif memaparkan desain ramah lingkungan, pengelolaan fasilitas publik, serta pemanfaatan energi terbarukan yang mendukung konsep ekowisata hijau di Yamansari.
Kepala Desa Yamansari Muhammad Mu’min ST berterimakasih dengan kegiatan pengabdian tersebut. Dia mengungkapkan, kolaborasi dengan perguruan tinggi menjadi langkah strategis untuk mempercepat kemajuan desa. Khususnya dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan semangat gotong royong dan visi hijau, dia berkomitmen menjadikan Yamansari sebagai contoh desa mandiri yang berdaya saing global.(**)


