SLAWI, smpantura – Pelantikan Pengurus Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Margasari masa khidmat 2024-2027 digelar dengan meriah pada Senin (28/10/2024) di Alun-Alun Barat Margasari.
Mereka dilantik oleh Pengurus Wilayah GP Ansor Provinsi Jawa Tengah, sahabat Fanani yang juga menjabat sebagai Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tegal. Dilantik sebagai Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Margasari , sahabat Ahmad Zahrudin.
Sebelum pelantikan, diadakan berbagai lomba yang melibatkan badan Otonom NU di Margasari, di antaranya Lomba Qosidah yang diikuti oleh para sahabat Pimpinan Ranting (PR) Fatayat se-Kecamatan Margasari, lomba hadroh yang diikuti PR IPNU-IPPNU, serta lomba tumpeng dengan peserta dari Muslimat NU utusan dari PR Muslimat NU se-Kecamatan Margasari.
Lomba-lomba tersebut menjadi daya tarik yang meriah, menghidupkan suasana kebersamaan dan mempererat persatuan antar Badan Otonom NU di Margasari.
Pada sesi berikutnya, acara dilanjutkan dengan silaturrahmi kebangsaan yang mengusung tema “Solid Menjaga NKRI di Tengah Tantangan Digitalisasi.”
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai elemen, diantaranya FKUB, Forkompimcam, serta perwakilan dari Kemenag. Diskusi ini menjadi ajang penguatan komitmen menjaga NKRI, terutama dalam menghadapi era digitalisasi yang menuntut adaptasi sekaligus kehati-hatian.
Dalam sambutannya, sahabat Fanani menyampaikan harapannya agar kepengurusan baru PAC GP Ansor Margasari dapat terus memperkokoh peran pemuda dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap seluruh kader GP Ansor, khususnya di Margasari, dapat terus mengembangkan semangat kebangsaan yang solid dan siap menghadapi tantangan era digitalisasi dengan tetap menjaga nilai-nilai ke-NU-an dan semangat kebersamaan,” ujar sahabat Fanani.
Acara pelantikan yang berlangsung dengan khidmat ini kemudian ditutup dengan pagelaran wayang santri bersama Ki Haryo Enthus Susmono, yang dikemas dengan sesi “Ngaji Budaya”. Pagelaran wayang ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya budaya dan ajaran keislaman dalam kehidupan sehari-hari.
Ki Haryo Enthus membawakan pesan-pesan kebangsaan dan religius yang dikemas dengan humor khas wayang santri, menjadikannya tontonan yang menarik sekaligus sarat makna.
Ribuan masyarakat dan warga NU turut memadati alun-alun, menjadikan acara ini sebagai momen berharga yang mengokohkan semangat kebangsaan serta komitmen bersama untuk menjaga keutuhan NKRI melalui peran pemuda. **