BATANG, smpantura– PT Pelindo akan membangun pelabuhan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) sebagai Terminal Multipurpose Batang (TMB).
Sedangkan PT KAI akan mengembangkan Stasiun Plabuhan yang berdampingan dengan KITB, menjadi Transit Oriented Development (TOD).
“Pembangunan pelabuhan niaga itu akan dilengkapi dengan jetty, memudahkan akses bersandar dan bongkar muat kapal barang dan pengangkut peti kemas. Sedangkan Stasiun Plabuhan untuk layanan barang produk perusahaan di KITB,” ujar Kepala DPMPTSP Batang, Wahyu Budi Santoso.
Wahyu menuturkan Pelabuhan TMB itu direncanakan lebih besar dari yang ada di Kabupaten Kendal. Dalam operasionalnya dibawah pengelolaan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Nilai investasi untuk Pelabuhan di KITB itu mencapai Rp 9,4 Triliun, pembangunan Jetty-nya saja mencapai Rp700 Miliar. Sedangkan, pembangunan Stasiun Pelabuhan TOD belum diketahui nilai investasi yang akan digelontorkan PT KAI
Pembangunan TOD Stasiun Plabuhan, menerapkan prinsip terintegrasi, yang ditargetkan selesai pada Mei 2024. Pelabuhan akan fokus melayani produk yang dibuat oleh perusahaan di KITB terlebih dahulu.
Aktivitas bongkar muat dirancang untuk berbagai jenis komoditas seperti zona kering, cair, mineral cargo dan peti kemas. Tahap awal difokuskan untuk angkutan barang.
“Itu untuk mempermudah ekspor maupun distribusi dalam negeri. Kereta komuter atau penumpang masuk di tahap selanjutnya, difasilitasi untuk pengembangan dari PT KAI dan dry port untuk gerbong petikemas dan PT Pelindo untuk pengembangan pelabuhan,tandas Purna Praja Angkatan 01 STPDN-IPDN Kemendagri, Jatinangor, Sumedang itu.
Staff Ahli Utama Direktorat Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI Franseptariko Warviantoro menjelaskan, rencana kereta komuter di KITB perlu pengkajian terkait dengan demografi pekerja. Wilayah sebaran tenaga kerja di KITB.
Perkembangan tuntutan layanan angkutan kereta komuter berdasar estimasi jumlah pekerja sampai tiga tahun awal. PT KAI melihat KITB akan berkembang menjadi sebuah pusat komuditi yang besar.
Pusat bisnis dan tentunya pergerakan orang dan barang yang akan signifikan meningkat sepanjang waktu. PT KAI telah menghitung, kereta menjadi moda tercepat menuju KITB.
“Kereta dari Semarang ke KITB ditempuh 40 menit, tol 60 menit, akses non-tol 87 menit. Ketika diberikan subsidi untuk layanan kereta komuter, pengaruhnya akan signifikan. Seperti KA ekonomi Jakarta-Surabaya dari Rp 150 ribu bisa menjadi Rp 40 Ribu – 50 ribu.”tuturnya. (P02-Red)