Brebes  

Pembangunan Huntara Korban Bencana Tanah Bergerak Terkendala Material

Pembangunan huntara korban tanah bergerak di Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Brebes, terkendala minimnya material (smpantura/dok)

BUMIAYU, smpantura- Warga terdampak bencana tanah bergerak di Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Brebes, hingga saat ini masih mengungsi. Mereka belum bisa menempati hunian sementara (huntara) yang saat ini sedang dibangun.

Kades Sridadi, Sudiryo, Selasa (15/11), mengatakan,  huntara dibangun di atas tanah bengkok, tepatnya di Dukuh Rebo. Sesuai rencana jumlah huntara yang akan dibangun ada 65 unit.

Namun dalam perkembangannya, pembangunan huntara terkendala sejumlah masalah seperti kekurangan bahan baku atau material hingga sanitasi. “Sampai dengan saat ini, baru 10 unit huntara yang terbangun. Sementara yang masih dalam proses pembangunan ada 25 unit,” katanya.

Menurut kades, huntara yang sudah terbangun belum bisa ditempati karena belum adanya fasilitas sanitasi. Sementara yang sedang dalam proses pembangunan mengalami ketersendatan akibat minimnya ketersediaan bahan baku.”Iya, kekurangan bahan baku karena hasil material bongkaran rumah tidak bisa seluruhnya digunakan,” kata dia.

BACA JUGA :  Minimarket Dibobol Pencuri, Puluhan Bungkus Rokok Raib

Akibat kendala tersebut, warga terdampak tanah bergerak saat ini masih mengungsi.  Mereka mengungsi di pondok pesantren dan rumah-rumah warga yang kondisinya aman. “Jumlah warga yang mengungsi ada 100-an orang,” kata kades.

Seperti diketahui, bencana tanah bergerak melanda tiga pedukuhan di Desa Sridadi. Yaitu Karanganyar, Karanggondan dan Pengasinan.  Wilayah terdampak paling parah adalah Dukuh Karanganyar dengan jumlah rumah rusak berat mencapai 57 unit. Kades menambahkan, stok logistik yang tersedia di dapur umum masih cukup untuk sepekan kedepan.“Logistik ini untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dan relawan,” ujarnya. (T06-red)

 

 

error: