Pembangunan Hybrid Sea Wall Demak Ditargetkan Mulai Oktober 2025

“Inilah yang disebut hybrid sea wall. Konsep ini perpaduan antara bagaimana kita melindungi pantai, sungai, dan juga menggunakan ekosistem sebagai salah satu perisai pantai dan juga sungai,” kata dia.

Denny bilang, Hybrid Sea Wall di Demak didesain dengan integrasi sistem polder, serta sungai-sungai yang sekaligus dinormalisasi. Ini untuk mencegah air laut masuk ke daratan melalui sungai yang tanggulnya bahkan sudah hilang.

Lebih lanjut, dikatakannya, penanganan banjir dan rob berbasis alam tersebut cocok dengan karakter tanah di Pantai Utara (Pantura) Jawa, yang secara geologi merupakan tanah muda atau lunak (aluvial). Artinya, konsep tersebut tidak memberi banyak beban berat penggunaan beton full seperti Giant Sea Wall.

BACA JUGA :  BPK RI Awali Audit Semester II di Jateng, Gubernur Ahmad Luthfi Tegaskan Pentingnya Transparansi

“Solusi berbasis salam ini jadi salah satu konsep yang diterapkan dan diimplementasikan di Jawa Tengah, khususnya di Kecamatan Sayung, Demak.

Mudah-mudahan juga bisa diadopsi di seluruh wilayah Indonesia yang lain, karena karakteristik tanahnya hampir sama,” kata dia. (**)

error: