Adapun mereka yang berpartisipasi pada kegiatan ini antara lain Perhutani, Bank Indonesia, BUMN, BUMD, komunitas otomotif, Real Estate Indonesia, komunitas otomotif hingga perseorangan pelaku usaha.
“Selanjutnya saya mengimbau kepada kades dan camat agar nantinya bisa ikut menjaga hasil pembangunan fisik jembatan ini supaya tetap aman dan fungsional. Dukung proses pengerjaannya dengan mengerahkan warganya bergotong royong,” ujarnya.
Senada dengan itu, Komandan Kodim 0712/Tegal menjelaskan spesifikasi panjang jembatan gantung baru mencapai 65 meter dengan lebar dua meter. Total biaya yang diperlukan mencapai Rp2,5 miliar. Terkait kebutuhan ini, selain didukung pendanaan program pemerintah daerah, pihaknya juga telah menjalin kerja sama pembiayaan dengan para donatur.
“Kegiatan ini kita lakukan dengan bergotong royong bersama masyarakat sehingga harapannya akan muncul kemanunggalan TNI bersama rakyat dan pemerintah daerah,” ujarnya.
Lebih lanjut Letkol Inf Suratman menegaskan jembatan gantung ini nantinya hanya boleh dilintasi pejalan kaki dan pengguna kendaraan roda dua.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Banjaragung Paidar Baktiarso menyatakan warganya siap bergotong royong pada pelaksanaan pembangunan fisik jembatan gantung ini sampai selesai.
“Kami berterima kasih kepada bapak Pj Bupati Tegal, bapak Dandim Tegal dan semua orang-orang baik yang telah menyisihkan hartanya untuk kepentingan warga masyarakat kami,” pungkasnya. (T04_Red)