Bahkan, bantuan stunting berupa biskuit juga diantarkan langsung ke desa-desa.
“Penelitian terbaru, protein hewani dua kali lipat mempercepat penangan stunting dibandingkan biskuit. Makanya, mulai tahun 2023 akan ada bantuan untuk menambah protein hewani,” terangnya.
Dijelaskan, bantuan khusus penanganan stunting telah dibahas di Rapat Komisi IX DPR RI.
Namun, pihaknya belum bisa menyampaikan jumlah anggaran yang digelontorkan, karena belum ditetapkan.
Selain itu, hasil rapat juga mengamanatkan untuk Dana Desa bisa digunakan untuk penanganan stunting minimal 8 persen dari APBDes, dan untuk anggaran ketahanan pangan minimal 20 persen.
“Kami mendorong setiap desa, menjadi desa mandiri untuk ketahanan pangan, sehingga nutrisi dan gizi tercukupi. Jadi tidak hanya persoalan stunting yang teratasi, tapi juga kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Dalam acara sosialisasi tersebut, juga dibagikan doorprize bagi peserta sosialisasi dan dialog dengan Kepala BKKBN Hasto serta Anggota DPR RI Dewi Aryani.
Pencanangan Kawasan Buah dan Gizi, juga digelar di Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja, dengan penanaman pohon dan tabur benih ikan. (T05-Red)


