Selanjutnya anggaran Rp 750 juta akan dialokasikan untuk penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan padat karya. Sisanya, Rp 100 juta akan digunakan untuk memfasilitasi kegiatan pelatihan keterampilan dan bantuan alat kerja.
“Kiranya penyaluran atau pendistribusian bansos inilah yang sama-sama perlu kita kawal, kita awasi agar penerima manfaatnya tepat sasaran, meskipun sudah ada dari unsur TNI-Polri, kejaksaan dan inspektorat yang bertugas mengawasi,” ujarnya.
Sebelumnya, sempat berlangsung demo dari aliansi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tegal di depan kantor Bupati Tegal pada Kamis (8/9) siang.
Di hadapan pendemo, Bupati Umi mengatakan jika dirinya sangat menghormati kebebasan berpendapat dan penyampaian aspirasi yang dilakukan para mahasiswa PMII.
“Saya berharap, sikap kritis, cerdas danx peka terhadap kebijakan pemerintah ini perlu dipertahankan, terlebih jika itu menyangkut hajat hidupnya wong cilik, berpotensi menyulitkan kehidupan ekonomi masyarakat,” ucap Umi di hadapan mahasiswa PMII.