TEGAL, smpantura – Gerakan serentak tanam cabai atau Gertak Tancab, dicanangkan Pemerintah Kota Tegal dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), sebagai upaya untuk menjaga tingkat inflasi.
Pasalnya, cabai menjadi salah satu dari tiga komoditas yang mengalami fluktuasi harga sebagai penyumbang inflasi.
Program Gertak Tancab dilaksanakan bersama dengan Pencanangan Kelurahan Cinta Statistik (Cantik) Kota Tegal, di Pendopo Ki Gede Sebayu, Senin (5/8).
Penjabat Wali Kota Tegal, Dadang Somantri mengatakan, program Gertak Tancab dicanangkan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga di Kota Tegal. Pasalnya, cabai merupakan salah satu komoditas penting yang sering mengalami fluktuasi harga.
Dengan menanam cabai secara mandiri, diharapkan masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan cabai dari luar daerah, sekaligus untuk menstabilkan harga cabai di pasaran.
“Selain untuk memenuhi kebutuhan, menanam cabai juga menjadi upaya bersama kita dalam menjaga inflasi. Karena untuk menjaga inflasi bukan hanya dari pemerintah saja, melainkan butuh adanya kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat,” katanya.
Disebutkan Dadang, tingkat inflasi yang sehat yakni masih berada di rentang target sasaran serta dapat menjaga daya beli masyarakat sembari mendorong bergeraknya roda perekonomian.
Menurut dia, selain bermanfaat terhadap nilai ekonomi, program Gertak Tancab juga dapat mempererat kebersamaan dan gotong royong antar warga. Sebab, penanaman bibit cabai dilakukan secara berkesinambungan dan serentak melalui kelompok wanita tani PKK dan OPD.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Marwadi mengemukakan, tingkat inflasi Kota Tegal berada di bawah target sasaran inflasi nasional. Namun secara tahunan, inflasi Kota Tegal masih lebih tinggi dibanding nasional maupun provinsi.
Oleh karenanya, TPID Kota Tegal terus bergerak untuk mengendalikan inflasi dan stabilisasi harga pangan, termasuk menginisiasi gerakan serentak tanam cabai. Program itu sekaligus menjadi kewaspadaan terhadap puncak panen raya cabai di beberapa daerah sentra cabai yang sudah berakhir.
“Semoga program ini bisa dilaksanakan secara berkesinambunggan serta dimonitor bersama sebagai upaya dalam pengendalian harga cabai,” pungkasnya.
Usai menerima bibit cabai, masyarakat perwakilan organisasi wanita, diajarkan cara menyemai dan menanam cabai. Materi tersebut disampaikan petugas DKPPP Kota Tegal, Novi Aji. (T03_red)