TEGAL, smpantura – Pemkot Tegal akan terus mendorong pendirian atau pembangunan dapur gizi atau Satuan Pemalayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), oleh pihak lain. Meski begitu persyaratannya harus melibatkan koperasi.
Polres Tegal Kota berkolaborasi dengan Primkoppol dan Yayasan Kemala Bhayangkari membangun dapur di wilayah Kecamatan Tegal Selatan. Dapur tersebut akan melayani ribuan pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), serta ibu hamil.
”Kami sangat terbantu dengan peran serta Primkoppol dan Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) yang diinisiasi Polres Tegal Kota. Karena Kota Tegal menargetkan ada 32 SPPG, tapi baru teralisasi 15 unit lokasi dapur. Semoga kedepan akan muncul dapur-dapur baru lagi, demi pemenuhan gizi pelajar dan ibu hamil, seperti program yang telah diluncurkan pemerintah,” terang Asisten II Bidang Pemerintagan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Tegal Mohamad Afin.
Dia mengungkapkan, dapur gizi di lokasi lain seperti di Kecamatan Margadana, Tegal Barat dan Tegal Timur, juga melibatkan koperasi. Karena koperasi akan memasok bahan baku yang dibutuhkan untuk pemenuhan gizi masyarakat.
Dengan peran koperasi yang begitu penting, kata dia, tentu akan membantu koperasi untuk mengembangkan bidang usaha baru. Terutama pemenuhan bahan baku untuk membuat makanan bergizi yang disajikan ke warga.
Pemerintah pusat yang telah menggulirkan program Makan Bergizi Gratis (MBG), di sisi lain telah membantu menghidupkan roda koperasi di daerah. Karena peran koperasi dibuka selebar-lebarnya untuk berkiprah dalam menunjang programj tersebut.
Kapolres Tegal Kota AKBP I Putu Bagus Krisna Purnama SIK mengatakan, kolaborasinya dengan Primkoppol dan YKB, ibarat sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sebab satu langkah mendukung program pemerintah dan menguntungkan warga dalam pemenuhan gizi. Langkah berikutnya mendorong berkembangnya usaha koperasi di jajarannya.
Pihaknya pun sangat mendukung imbauan Pemkot Kota Tegal, agar koperasi yang sudah ada memanfaatkan peluang tersebut. Apalagi persyaratan pendiriannya, meskipun tetap selektif, tapi dipermudah. Itu selain agar target SPPG cepat terpenuhi, gizi masyarakat terutama dari kalangan pelajar dan ibu hamil dapat terlayani dengan baik. (**)
