TEGAL, smpantura – Pemeritah Kota Tegal meminta kepada dinas terkait untuk tidak luput memberikan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting. Sebab, cara itu menjadi yang efektif dalam menurunkan angka stunting dengan pendampingan untuk pencegahan secara dini.
Demikian diungkapkan Wali Kota Tegal, Dedy Yon dan Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah saat acara rembuk stunting di Ruang Adipura beberapa waktu lalu.
Dedy Yon berharap rembuk stunting dapat meningkatkan komitmen bersama dalam penurunan dan pencegahan stunting di Kota Tegal. Kunci pencegahan dan penanganan kasus stunting adalah di seribu hari pertama kelahiran, sehingga perhatian kepada ibu hamil dan balita dibawah dua tahun (baduta), baik melalui intervensi gizi spesifik (sektor kesehatan) maupun gizi sensitif (non kesehatan) perlu kita upayakan.
“Terkait hal ini, saya minta intervensi tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja tetapi juga dilaksanakan oleh sektor lain. Karena tingkat keberhasilan program ini sangat dipengaruhi sektor non kesehatan,” katanya.
Hal yang sama dikatakan Tazkiyyatul Muthmainnah yang meminta kepada perangkat daerah dan para stakeholder untuk memantau status gizi kelompok rentan dengan menerapkan enam langkah pengendalian pencegahan infeksi yang tepat.
Pencegahan itu seperti integrasi program menjaga gizi seimbang, mengamankan rantai pasok pangan yang sehat dan bergizi bagi kelompok rentan, penyediaan layanan rutin gizi remaja putri, ibu, baduta dan balita serta lainnya.
Sementara Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi menjelaskan upaya percepatan penurunan stunting tahun 2025 dilakukan dengan menghadirkan intervensi, baik intervensi gizi spesifik yang meliputi pelayanan kesehatan gizi masyarakat, pelayanan kesehatan bumil, ibu melahirkan, bayi dan pelayanan kesehatan balita.
Sedangkan intervensi sensitif meliputi pemberian jaminan kesehatan PBI-JKN yang bersumber dari APBD Kota Tegal, program rehabilitasi rumah tidak layak huni, fasilitasi parenting, layanan air minum dan sanitasi, pemanfaatan sumber daya pekarangangan untuk peningkatan asupan gizi, sosial, pemberdayaan masyarakat dan pelaku usaha.
Bersamaan dengan rembuk stunting, beberapa stakeholder memberikan CSR kepada Pemkot Tegal dan dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama pencegahan dan penurunan stunting terintergrasi Kota Tegal Tahun 2025. **