Tegal  

Pemkot Tindaklanjuti Pengarusutamaan Pusat Ketenagakerjaan Inklusif

TEGAL, smpantura – Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, akan melakukan koordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi, untuk menindaklanjuti Pengarusutamaan Pusat Ketenagakerjaan Inklusif.

Itu mengemuka, setelah Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, didampingi Pj Sekretaris Daerah Kota Tegal, Sri Primawati dan jajaran, menghadiri Kick Off Meeting Pengarusutamaan Pusat Ketenagakerjaan Inklusif (Inclusive Job Center Job Center) untuk Pemerintah Kota di Jakarta, Rabu (18/1).

Pj Sekda Kota Tegal, Sri Primawati Indraswari menyampaikan bahwa Pemkot Tegal, telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan.

“Kami tidak tinggal diam. Setelah ini, kami akan melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) untuk melakukan identifikasi penyandang disabilitas sesuai kompetensi,” ungkap Prima.

Selain itu, koordinasi juga akan berlanjut dengan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) untuk melakukan identifikasi pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang berakibat cacat tubuh.

“Kami akan melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan bagi penyandang disabilitas dan identifikasi perusahaan yang jenis pekerjaannya memungkinkan dilakukan oleh penyandang disabilitas, sehingga dapat dilakukan fasilitasi rekrutmennya,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya mengatakan, banyak retorika yang dihadapi kepala daerah.

BACA JUGA :  Uyip Satori Akan Perbanyak Event Bulu Tangkis di Tegal

Untuk itu, pihaknya meminta kepada kepala daerah agar membangun ekosistem untuk pemberdayaan semua komponen, terutama bagi inklusif.

” Tidak mungkin kita menjadi ekonomi lima besar dunia, kalau tidak saling melibatkan dan memaksimalkan bonus demografi. Usia produktif harus diperhatikan untuk menuju Indonesia Emas,” ujar Bima.

Ditambahkan, melalui momentum itu, Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) diharapkan dapat membangun kota Inklusif. Di mana yang termajinalkan kaum difabelitas dapat bermanfaat, sehingga mampu mendorong roda ekonomi di daerah.

” Jadi teman-teman difabel menjadi aktor kemajuan ekonomi. Yang paling penting masa transisi ini paling cepat membumikan yang dihasilkan saat ini,” tambahnya.

Direktur Program Perlindungan Sosial Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) , Cut Sri Rozzana menyampaikan kualitas SDM Indonesia terus berkembang dan berkualitas.

Salah satunya, melalui perlindungan bagi penduduk, yakni perlindungan sosial dan jaminan sosial yang komprensif dari sejak lahir hingga mati.

” Besar harapan kami yang akan dibangun melalui BPJamsostek dan juga nanti tugasnya pemerintah kota terutama anggota Apeksi akan memberikan ide baru tekait pemberdayaan masyarakat yang lebih optimal,” ujar Cut Sri. (T03-Red)

 

error: