“Kami kemarin sudah melakukan kerja sama dengan tiga Gubernur di Kepulauan Riau. Kami ingin wirausaha kita, baik hasil pertanian maupun peternakan seperti bawang merah, ayam, bahkan kopi bisa masuk ke Singapura. Kami coba tempelkan dengan provinsi atau pedagang yang sudah punya trademark di Singapura, salah satunya di Kepulauan Riau itu,” ungkap Luthfi kepada Dubes Singapura.
Gubernur sedang menyiapkan tim untuk menindaklanjuti tawaran kerja sama dengan Pemerintah Singapura tersebut. Ia juga akan datang atau mengirim delegasi ke Singapura untuk mempromosikan peluang dan potensi investasi di Jawa Tengah.
“Kita berjanji akan datang ke Singapura dalam rangka eksplorasi investasi Singapura di Jawa Tengah,” katanya.
Kwok Fook Seng mengatakan, hubungan antara Singapura dengan Jawa Tengah sudah terjalin erat. Singapura juga sudah tahu industri di Jawa Tengah tumbuh dengan sangat baik dengan aktivitas yang luar biasa. Mulai dari Kawasan Industri Kendal (KIK), KITB, dan lainnya.
“Dalam hal menumbuhkan jenis industri yang sedang dibangun di Jawa Tengah, Gubernur menyebutkan diskusi tentang potensi ekonomi hijau. Jadi ini bukan hanya energi terbarukan, tetapi juga peluang nilai dan konten lokal yang akan digunakan untuk membangun,” katanya.
Singapura melihat adanya potensi tersebut sehingga berupaya untuk bekerja sama dengan Jawa Tengah, khususnya terkait pengembangan ekonomi hijau. Menurut Kwok, ekonomi hijau juga menjadi bagian dari hilirisasi industri masa depan.
“Tujuan kami benar-benar adalah untuk membantu membangun, bukan hanya kawasan industri yang akan membangun aktivitas ekonomi baru melainkan membangunnya secara berkelanjutan dengan energi terbarukan, dengan fitur-fitur hijau berkelanjutan,” katanya.