Pemprov Jateng Gandeng Djarum Foundation Sediakan Hunian Layak bagi 350 Keluarga Tidak Mampu

Salah seorang penerima manfaat, Dwi Winarni, sangat senang karena menjadi salah satu penerima bantuan RSLH. Ia menceritakan, kondisi rumah yang saat ini jauh lebih baik dibandingkan dulu sebelum diperbaiki. Selama ini ia kesulitan untuk merenovasi rumah karena gajinya sebagai buruh tidak cukup.

“Senang, terima kasih sudah dibantu. Tadinya rumahnya jelek, sekarang sudah baik. Sudah ada keramiknya, WC, dan kamar. Dulu nggak ada. Bersyukur sekali, saya buruh gajinya Rp 500 ribu, makan saja kekurangan apalagi buat beli-beli buat kebutuhan sehari-hari saja kurang,” ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Djarum Foundation dalam rangka meringankan beban masyarakat terkait perumahan. Setidaknya ada 1 juta lebih rumah tidak layak huni di Jawa Tengah yang perlu diintervensi. Kolaborasi seperti ini sangat dibutuhkan untuk mereduksi kemiskinan secara bersama-sama.

“Perlu saya sampaikan, memang dalam rangka mereduksi miskin ekstrem yang kualifikasi P1 dan P2, ini perlu kerja kolaborasi. Tidak hanya kepada CSR perusahaan, organisasi massa, potensi masyarakat lain, termasuk juga dari Pemprov sudah menganggarkan,” kata Ahmad Luthfi.

BACA JUGA :  Polisi Diminta Segera Tetapkan Tersangka

Alokasi renovasi RTLH di Jawa Tengah pada 2025 sekitar 17.000 unit, tersebar di 35 kabupaten/kota. Khusus Kabupaten Temanggung mendapatkan alokasi sebanyak 584 unit RTLH. Selain RTLH, Luthfi juga mendorong kerja tim secara komprehensif dalam menekan angka kemiskinan.

“Tidak hanya RTLH, kita tempelkan juga bansosnya, kesehatan, pendidikan, kebutuhan pokok sehingga secara tidak langsung sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan akan nempel pada mereka yang miskin ekstrem. Tiap triwulan kita lakukan evaluasi agar di seluruh kabupaten/kota ini memiliki sense of crisis terhadap miskin ekstrem yang nantinya kita dapat perangi,” jelasnya.

error: