Pemprov Jateng Luncurkan Aplikasi Ayo Kerjo untuk Perluas Akses Lowongan

Bukti Serapan Tenaga Kerja Tertinggi Nasional

Menurut Aziz, informasi lowongan kerja sangat banyak. Akses untuk mencarinya juga sudah disediakan. Namun memang masih ada masyarakat yang merasa mencari kerja sulit. Itu bukan karena lowongan kerjanya yang tidak ada. Tetapi karena sebagian pencari kerja suka pilih-pilih. Antara pencari kerja dan penyedia kerja (perusahaan) masih terjadi mismatch. Juga karena kemampuan pencari kerja tidak memenuhi standar yang dutubuhkan.

“Masih ada mismatch (ketidakcocokan), antara pencari kerja dengan lowongan yang tersedia. Misal lowongan cocok, tetapi jauh dari rumah, atau sudah dapat tapi cari-cari lagi yang lain, atau karena SDM nya tidak memenuhi syarat. Makanya kita juga harus mengedukasi masyarakat pencari kerja, saat mencari kerja itu adalah kebutuhan, bukan sekadar keinginan,” imbuhnya.

 

Aziz menjelaskan, komitmen menyiapkan lowongan kerja masyarakat sudah menjadi prioritas Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin. Di berbagai kesempatan gubernur mengundang investor, dan hasilnya sudah dibuktikan banyak investasi yang berdatangan ke Jawa Tengah. Sebagian besar adalah sektor padat karya. Sektor yang banyak membutuhkan tenaga kerja. Kalau ada investasi, selain menyerap tenaga kerja di perusahaan juga akan tumbuh ekonomi di sekitarnya.

BACA JUGA :  Ahmad Luthfi Kukuhkan Pimpinan Baru BPKP Jateng, Tegaskan Komitmen pada Good Goverment

“Ketika ada tenaga kerja di situ, tumbuh warung. Secara informal, ada ojek, ada kos-kosan. Warung kalau ramai menyerap tenaga kerja juga. Jadi penyerapan tenaga kerja formal di perusahaan, pasti ada implikasi multiplier efeknya di lingkungan sekitar.”

Dalam kesempatan kunjungan ke Kawasan Indutri Kendala (KIK), untuk memastikan tersedianya lowongan kerja, Gubernur Ahmad Luthfi menjelaskan, secara umum kondisi serapan tenaga kerja di Jawa Tengah sangat bagus dan tertinggi nasional. Pada triwulan I 2025, serapan tenaga kerja mencapai 97.550 orang. Industri kulit dan alas kaki paling banyak menyerap tenaga kerja dengan jumlah 36.754 orang. Capaian itu secara nasional menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan serapan tenaga kerja terbaik di Indonesia.

error: