TEMANGGUNG, smpantura – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali mengintensifkan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di sejumlah kabupaten dan kota. Selama pekan ini, program tersebut digelar di sedikitnya 10 wilayah sebagai upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
Penyelenggaraan GPM tersebut dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, serta menjaga inflasi.
Salah satunya GPM yang digelar di Halaman Kantor Desa Karanggedong, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung pada Selasa, 15 Juli 2025.
Kegiatan tersebut diserbu oleh masyarakat setempat sejak pukul 08.00. Para warga nampak
membeli beras, minyak goreng, gula, dan bahan pokok lainnya dengan harga lebih murah. Kegiatan tersebut juga ditinjau langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
Salah seorang warga Desa Karanggedong, Ririn mengatakan, berkat program tersebut ia bisa menghemat pengeluaran rumah tangga.
Di lokasi GPM, Ririn bisa membeli beras seharga Rp 11.000 per kilogram, lebih murah dari harga di pasaran yang mencapai sekitar Rp 15.500. Begitu juga dengan harga minyak goreng yang dapat dibeli seharga Rp 14.000 per liter dari harga pasar Rp 18.000, dan gula seharga Rp 14.000 per kg dari harga pasar Rp 17.000.
“Lumayan, bisa ngirit buat beli sayur. Ini sangat membantu, apalagi musim masuk sekolah,” ujarnya ditemui di lokasi.
Warga Karanggedong lainnya, Tuminah, juga mengaku senang sekali dengan adanya GPM di desanya. Apalagi harga kebutuhan pokok di pasar saat ini banyak yang mengalami kenaikkan.
“Terima kasih Bapak Gubernur sudah ada pangan murah, sembako murah. Senang banget karena tiap hari memerlukan ini, apalagi saya tidak punya sawah. Semoga tiap bulan ada pangan murah,” ujar ibu rumah tangga yang juga pedagang nasi tersebut.