Penasaran Dengan Tombak Kiai Pleret, Ini Penampakan dan Dapurannya

SLAWI, smpantura – Hari Jadi ke-424 Kabupaten Tegal sebentar lagi dirayakan seluruh masyarakat Kabupaten Tegal pada 18 Mei 2025. Seperti tahun-tahun sebelumnya, digelar acara kirab pusaka Tombak Kiai Pleret dan Pataka Pakta Integritas di puncak perayaan Hari Jadi Kabupaten Tegal.

Selama ini, Tombak Kiai Pleret yang diarak dari Rumah Dinas Bupati Tegal ke Gedung DPRD Kabupaten Tegal, ditutup dengan kain putih di ujung tombaknya. Jika merunut dari sejumlah literasi bahwa Tombak Kiai Pleret memiliki beberapa ciri atau dapuran. Ini beberapa ciri dan filosofi dapuran tombak Pleret.

Menurut Ketua Umum Paguyuban Keris Tosan Aji Nusantara (Patra Ganesha) Kabupaten Tegal, Teguh Dwijanto, belum banyak yang menggali tentang filosofi tombak. Hal itu dikarenakan tombak tidak seperti keris yang telah banyak dibahas dan digali terkait dengan ciri dan filosofinya.

“Literasi sebenarnya masih sedikit yang membahas filosofi tombak, tidak seperti filosofi di keris seperti itu,” katanya.

BACA JUGA :  Pameran Fosil 1 Abad Situs Bumiayu : Jejak Fauna dan Manusia Purba Tertua di Pulau Jawa

Teguh menjelaskan, jika disepadankan dengan keris, dapur Tombak Kiai Pleret bentuknya lurus dan bilahnya ngodo-odo atau nggigir sapi. Kemudian ada pudak sategal (pekarangan tanam pandan yang luas). Dapuran itu memiliki makna Tombak Pleret mungkin bisa diartikan simbol dari pengharapan yang merawat tombak. Doa penggarapannya pemilik tombak punya jiwa yang kuat semangat yang besar, dan kewibawaan. Sementara itu, Pudak Sategal itu simbol keharuman nama dan dicintai masyarakat.

“Yang istimewa sebenarnya Tombak Pleret ini atau yang dikenal debgan sebutan Kanjeng Kyai Ageng Pleret itu pusaka dari Panembahan Senopati yang di sini tombaknya disimbolkan sebagai kewilayahan atau kepemimpinan suatu kerajaan,” bebernya.

Apakah Tombak Kiai Pleret yang menjadi pusaka Kabupaten Tegal memiliki dapur yang sama? Harus dilakukan kajian mendalam dan teliti oleh ahlinya. **

error: