CILACAP, smpantura – Memasuki hari ketiga pasca-longsor yang menimbun pemukiman warga di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap, tim gabungan dari BPBD Jateng dan instansi terkait terus berupaya keras mencari korban hilang. Proses pencarian, yang beroperasi harian dari pukul 07.00 hingga 16.00, harus dilakukan dengan ekstra hati-hati mengingat medan yang sulit dan berbahaya.
Kewaspadaan ditingkatkan karena perubahan cuaca cepat pada Sabtu (15/11/2025), pencarian terpaksa dihentikan sementara menjelang sore karena turunnya hujan deras disertai angin kencang, sebuah kendala yang berulang kali menghambat upaya evakuasi, jelas Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan.
Tim gabungan perlu ekstra hati-hati saat melakukan evakuasi. Pasalnya, di area yang menjadi titik pencarian, situasi dan kondisinya cukup sulit dan berbahaya.
“Kondisi di lapangan terutama daerah yang terdampak, itu kan tanah longsoran. Tentunya memang harus hati-hati dalam penanganan,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, Sabtu sore, 15 November 2025.
Menurutnya, ada hal yang harus diwaspadai, antara lain perihal cuaca. Jika terjadi cuaca berubah, atau hujan, maka pencarian berpotensi membahayakan. Seperti saat pencarian hari kedua, di tengah aktivitas, hujan turun dengan derasnya sehingga pencarian dihentikan sementara.
“Perubahan cuaca tentu akan ada bahaya. Maka biasanya itu dihentikan dulu. Tanahnya juga jadi lembek. Situasinya di lapangan begitu,” ungkap Bergas.
Dijelaskan, sejumlah alat berat sudah dikerahkan di lokasi pencarian. Awalnya sudah ada dua unit alat berat, kemudian datang lagi dua. Pada Sabtu didatangkan lagi tiga unit alat berat. Tidak menutup kemungkinan akan ditambah lagi guna mempercepat pencarian korban dengan menyesuaikan kebutuhan di lokasi.


