TEGAL, smpantura – Kepolisian mengungkap jumlah kapal yang terbakar pada insiden kebakaran di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Senin (14/8) malam.
Dalam siaran pers, Selasa (15/8) pagi, Polisi menyebut dari hasil pendataan sementara di lokasi kejadian, hingga saat ini ada sekitar 52 kapal yang ikut terbakar.
Untuk besaran kerugian belum bisa disebut, namun dari taksiran bisa mencapai miliaran rupiah.
Sedangkan untuk penyebab terjadinya kebakaran juga masih dalam proses penyelidikan petugas, karena saat ini masih dalam proses pemadaman.
Dalam insiden itu, Kapolres Tegal Kota AKBP Jaka Wahyudi, bersama Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, serta anggota Forkopimda turun langsung memantau proses pemadaman.
Kencangnya angin dan banyaknya kapal yang berlabuh, menyebabkan api berkobar dan dengan cepat menyambar kapal-kapal lain.
“Di samping posisi kapal yang saling berdekatan, kondisi angin juga kencang, sehingga api cepat merambat ke kapal lainnya,” ungkap Kapolres.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres mengimbau kepada para pemilik kapal untuk menyiagakan Anak Buah Kapal (ABK) saat kapal bersandar.
Dengan begitu, para ABK yang bersiaga bisa sigap melakukan tindakan jika terjadi sesuatu hal.
Insiden kebakaran yang ketiga kalinya di Kota Tegal itu juga mendapat perhatian dari sejumlah pihak. Tidak terkecuali Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Tegal, Adi Iman Santoso.
Menurut Santo, demikian dia akrab disapa, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, tidak belajar dari kasus sebelumnya. Kondisi pelabuhan yang padat, semestinya sudah dilengkapi dengan sistem hidran yang memadai.
“Bisa juga ditambah Pos Pemadam tambahan di area sekitar. Semoga ini menjadi kasus terakhir,” harapnya.
Ditambahkan, atas nama pribadi, Santo turut prihatin atas kejadian kebakaran yang menimpa saudara-saudara pejuang ekonomi Kota Tegal.
“Saya berdoa semoga yang tertimpa musibah tabah dan mendapat ganti rizki yang melimpah dari Allah,” pungkasnya. (T03-Red)