Untuk kemampuan membaca hanya 30 persen di level 2 (rata-rata 77 persen), matematika 28 persen (rata-rata 76 persen), sains 40 persen (rata-rata 78 persen).
Level 2 itu, merujuk pada Taksonomi Bloom, artinya siswa Indonesia bisa membaca dan menghafal tetapi hanya sedikit yang paham isinya. Hasil PISA 2022 yang rilis tahun 2023 mendapatkan hasil lebih buruk lagi di banding tahun 2018. Bahkan secara umum lebih buruk dari capaian tahun 2000 ketika Indonesia pertama kali mengikuti Program PISA.
Capaian hasil PISA terkorfirmasi dengan hasil asesmen nasional yang diselenggarakan pemerintah melalui AKM. Tercatat satu dari dua siswa Indonesia, belum mencapai kompetensi minimum literasi. Sedangkan dalam numerasi, tercatat dua dari tiga siswa belum mencapai kompetensi minimum.
Dari berbagai data dan analisa di atas, kondisi pendidikan kita saat ini sedang tidak baik-baik saja. Terasa berat untuk bicara isu daya saing memasuki abad 21. Pun terasa berat pula kita bicara menyambut bonus demografi.
Hari ini, dengan capaian mutu pendidikan yang rendah, kita sesungguhnya sedang menyiapkan generasi lemah. Mereka itu, mau tak mau, sadar atau tidak, merekalah yang akan memimpin bangsa ini 20 tahun mendatang. Kondisi ini perlu menjadi peringatan dan perhatian buat semua saja. (T03_Red)