”Tidak mudah bagi saya untuk mendapatkan akses terhadap pelaku dan juga korban guna mendalami bagaimana mekanisme kekerasan itu terjadi, dan apa aspek psikologis yang melatarbelakangi perilaku kekerasan suami pada pasangannya tersebut,” ujarnya.
Anisia kemudian menyampaikan hasil penelitiannya dengan mengungkap tiga tema utama yaitu penghayatan signifikansi diri sebagai motivasi perilaku kekerasan, narasi ideologis kekuasaan, dan validasi sosial.
”Temuan studi ini ditunjukkan adanya dua kondisi motivasional utama pada pelaku kekerasan yaitu loss of significance dan threat of significance,” ucapnya.
Di akhir paparannya, Ustadzah Anisia menyampaikan, secara teoritis penelitiannya memberikan kontribusi dan penjelasan. Menurut dia, dinamika psikologis pelaku kekerasan adalah adanya pencarian signifikansi diri sebagai faktor motivasional dan narasi ideologi gender tradisional konservatif sebagai faktor sosial budaya yang secara bersamaan berkontribusi pada kerentanan perilaku kekerasan. Bahkan menurut Anisia, penelitiannya tidak hanya memberikan kontribusi akademik dalam memahami akar psikologis dan sosial kekerasan dalam rumah tangga.
”Tetapi juga menawarkan perspektif yang lebih konstruktif untuk membangun keluarga yang harmonis dan bebas kekerasan, terutama dalam konteks sosial budaya yang patriarkal,” ujarnya. (**)