Ia menjelaskan, jadwal penerbangan dari Malaysia ke berbagai daerah di Indonesia cukup diminati. Terkait rencana penambahan frekuensi dan rute baru dari Semarang, menurut Achmad Sadikin, akan dilakukan assessment awal terhadap animo masyarakat pengguna maskapai.
“Biasanya setelah pengumuman, kami melakukan kajian assessment selama tiga bulan, baik dari sisi keselamatan maupun komersial. Penjualan tiket biasanya dibuka sekitar dua hingga tiga bulan sebelumnya. Insyaallah kami sudah melihat frekuensi di Jawa Tengah cukup besar, sehingga apabila nanti dibutuhkan kami akan menambah frekuensinya,” paparnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, mengatakan, siap mendukung upaya dari Pemprov Jateng. Hal itu dilakukan dengan promosi pariwisata juga aplikasi pembayaran nontunai QRIS Cross Border, yang kini telah menjangkau Malaysia, Thailand, dan Singapura.
“Bank Indonesia tentunya mendukung peningkatan pariwisata maupun kunjungan investasi. Yang paling besar cross border ada di Malaysia Rp 1,15 triliun. Kemudian di Thailand sekitar Rp 400 miliar, dan di Singapura sekitar Rp 77 miliar. Insyaallah ke depan kami sedang menjajaki dengan Jepang dan Tiongkok,” ungkap Rahmat. (**)