“Ada surat pernyataan bagi penerima beasiswa, kalau sampai putus di tengah jalan atas kemauan sendiri, buķan dari kami atau non teknis, maka wajib mengembalikan ( beasiswa yang diterima). Harapannya punya tanggungjawab, punya beban moral supaya kuliahnya selesai,”tutur Ischak
Diharapkan setelah lulus kuliah, penerima beasiswa bisa mengabdikan diri di Kabupaten Tegal baik sebagai PNS, guru atau lainnya.
“Kami komitmen pada visi dan misi. Tidak hanya pembangunan infrastruktur tapi juga pembangunan sumber daya manusia (SDM),” sebutnya.
Program SADESA disambut baik Rektir Tegal Muhammadiyah University (TMU) Prof Jebul Suroso.
“Kami sangat bangga dan menyambut baik program.Pemkab Tegal. Ini bentuk keberpihakan pemerintah yang ingin meningkatkan sumber daya manusianya,” tutur Jebul Suroso.
Program SADESA, lanjut Jebul bukan hanya memberikan pembelajaran yang lebih, namun lebih dari itu akan mengentaskan masalah kemiskinan dan sosial.
Jebul menuturkan, pihaknya mendapat kuota sebanyak 50 mahasiswa. Mereka akan ditempatkan di kampus 1 TMU yang berada di Kalibakung, Kecamatan Balapulang.
“Kami harapkan mereka bisa mandiri, bisa mendapatkan lapangan pekerjaan bahkan menciptakan lapangan pekerjaan.Mereka juga menjadi mandiri dan generasi yang tangguh,” sebutnya.
Jebul menuturkan, meyakinkan orang Tegal kuliah di Tegal adalah hal yang tidak mudah. Dengan program ini, akan semakin banyak orang yang kuliah di Tegal. (**)