“Kami pastikan proyek infrastruktur tersebut selesai di tahun 2025 ini,” tegas Henggar.
Bantuan embung salah satunya dilaksanakan di Desa Kemurang Wetan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes. Embung tersebut pengerjaan sudah mencapai 80 persen. Kemudian Temanggung, Sragen, Wonogiri, dan Blora.
Kepala Desa Kemurang Wetan, Dustam, menyampaikan, bantuan embung tersebut mampu menjadi solusi bagi petani bawang merah ratas kendala kesulitas air saat musim kemarau.
“Kalau kemarau biasanya petani bawang merah di sini kesulitan air. Jadi, masa tanam hanya bisa dua kali. Bantuan embung ini sangat membantu memenuhi kebutuhan air petani,” katanya.
Tampungan air pada embung, paparnya, mampu memenuhi kebutuhan air hingga lebih 40 hektare areal sawah.
“Ini nanti daya tampung airnya bisa dimanfaatkan hingga 40 hektare sawah,” jelasnya.
Sukim, petani bawang di Desa Kemurang Wetan, senang adanya bantuan pembangunan embung tersebut. Keluhan petani terhadap sulitnya air di saat musim kemarau sudah ada solusinya.
“Ya senang, jadi tidak kesulitan air lagi saat kemarau,” ujarnya.
Menurutnya, di saat musim kemarau tiba banyak petani memilih tidak menanam karena airnya sulit. Petani harus mengambil air dari sungai dengan biaya yang sangat mahal.
“Kalau kemarau sulit air. Jika mau tanam, ambil airnya dari sungai dan biaya mahal,” ungkap Sukim.
Setelah ada embung baru, petani kini mendapat harapan baru. “Ya senang. Jadi semakin bersemangat untuk bertani,” tandasnya. (**)


