Pengusaha Muda Brebes Berbagi Tips Berbisnis, Ini Katanya

Di perusahaan, lanjut dia, dirinya juga memposisikan diri sebagai karyawan, tidak bertindak sebagai bos. Semua yang terlibat adalah mitra kerja dalam posisi tanggung jawab masing-masing.

“Sehingga seorang Dhani juga tidak seenaknya mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi,” terangnya.

Untuk menghindari kerugian, Dhani menceritakan, ketika mengelola bahan baku jangan sampai ada yang terbuang. Misalkan, ada telor yang rusak, maka jangan langsung dibuang begitu saja. Telor yang pecah, retak, busuk harus dipisah-pisahkan dengan cermat. Bila ada telor retak, jangan sampai dijajakan. Tetapi telor retak atau pecah itu bisa diolah lebih lanjut. Seperti untuk bahan pembuatan saos, dibuat kerupuk telor, disajikan dalam bentuk botok telur asin, telor pepes dan lain-lain. Jadi tidak ada yang terbuang sia-sia.

Dhani berharap, para calon pengusaha muda jangan mudah putus asa. Ada berbagai cara yang bisa ditempuh untuk tetap eksis dalam berbisnis. Semisal ada kendala, seperti terdampak Covid 19 yang lalu, pemasaran tidak bisa langsung tetapi harus melalui online.

BACA JUGA :  Jelang Lebaran, Stok Gas 3 Kg di Pemalang Langka

“Aktif lah di medsos, untuk memasarkannya dan menggandeng juga jasa pengiriman,” jelasnya.

Saat ini, terang dia, Covid 19 sudah pergi, tetapi tantangan lainnya masih tetap ada, dan di situ dibutuhkan inovasi-inovasi yang lebih cerdas. Jangan sampai, antar pedagang yang sama jenisnya bermain curang misalnya dengan banting harga.

Cara seperti itu hanya akan merugikan diri sendiri. Yang dibangun, justru peningkatan kualitas dan kepercayaan. Prinsipnya ya pada kejujuran terhadap diri sendiri maupun kepada pembeli atau pelanggan.

Ketika ada orang komplain maka harus diganti dengan barang yang baru. Dalam hitungan akal sehat saat itu memang rugi, tetapi sebenarnya keuntungan karena pembeli tersebut akan kembali membeli produknya.

error: