TEGAL, smpantura – Kampung Seni Tegal, yang berlokasi di Kompleks Obyek Wisata PAI, Jalan Sangir, Kecamatan Tegal Timur, akan mementaskan Sampak Tegalan, sebagai wujud kepedulian untuk melestarikan bahasa Tegal.
Sampak Tegalan merupakan pertunjukan sandiwara yang mengunakan bahasa Tegal dengan mengangkat tema populer di kalangan masyarakat dan diiringi musik serta lagu berbahasa Tegal.
Pementasan Sampak Tegalan kali ini mengambil judul Bludrek yang ditulis dan disutradarai oleh Seful Mu’min sekaligus Ketua Kampung Seni Tegal.
Menurut Seful Mu’min, masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya sudah tidak asing dengan kata bludrek dalam kehidupan sehari-hari.
“Bludrek memiliki arti darah tinggi. Jadi kalau kita menghadapi persoalan yang tidak kunjung usai atau mendapat masalah, biasa orang Tegal menyebut bludrek. Misal ada kalimat, Dih gawe bludrek bae sih,” ujar Seful.
Dijelaskan lebih lanjut, Sampak Tegalan dengan judul Bludrek merupakan potret yang tejadi di masyarakat sekitar. Di mana dengan kondisi perekomonian yang sedang tidak baik membuat seseorang melakukan jalan pintas yang akhirnya mereka terjerumus lembah tipu-tipu.
Seful menyebut bahwa pihaknya mencoba mengemas pertunjukan Sampak Tegalan, agar lebih dekat dengan masyarakat, baik dari segi isi pertunjukan, tradisi masyarakat serta menghadirkan kosakata-kosakata bahasa Tegal, dalam bentuk dialog yang kini mulai tidak dijumpai dipercakapan sehari-hari masyarakat lokal.
“Ini menjadi perhatian kami, karena bahasa daerah dalam hal ini bahasa Tegal harus dilestarikan agar tidak punah,” ujarnya.
Pimpinan Produksi Pementasan Sampak Tegalan, Budi Lukito mengutarakan, program pelestarian bahasa Tegal melalui pementasan itu didukung pemerintah melalui penguatan komunitas sastra tahun anggaran 2023.