Yuni menuturkan, selama pelatihan peserta dilatih membuat aneka roti dan kue, seperti pie buah, sus , apem selong, saroja rebon, nastar, lidah kucing rainbow, fudgy brownies dan corn flakes cookies.
Aelain itu, juga dilatih membuat puding klamud, kue kacang, putri salju, roti abon gulung (floss roll abon) , donat, wingko babat dan bolen pisang.
Yuni menuturkan, pelatihan dibiayai APBN Kementerian Ketergakerjaan melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Semarang.
Sopi (40) penyandang disabilitas dari Komunitas Difabel Slawi Mandiri (DSM) mengaku senang mendapat kesempatan mengikuti pelatihan tersebut.
” Saya punya usaha membuat bolu loyang, kue kering dan snack box.Dengan pelatihan menu roti dan kue yang saya tawarkan jadi bertambah,” ungkap Sopi.
Dari pelatihan yang diikuti, hingga kemarin dia audah menerima pesanan 120 bungkus wingko babat dari tetangga dan instansi. (**)